Pages

Minggu, 13 Oktober 2013

Puasa Hari Arafah (9 dzulhijjah)

                                                                                   
Sabda Rasulullah s.a.w :

صَوْمُ يَوْمِ عَرَفَةَ يُكَفِّرُ سَنَتَيْنِ مَاضِيَةً وَمُسْتَقْبَلَةً وَصَوْمُ عَاشُوْرَاَء يُكَفِّرُ سَنَةً مَاضِيَةً
Puasa hari Arafah menebus dosa setahun yang lalu dan setahun yang akan datang dan puasa Asyura (10 Muharram) menebus dosa setahun yang telah lewat. (HR Ahmad, Muslim dan Abu Daud dari Abi Qotadah)

Puasa sunah Tarwiyah dan Arafah sangat dianjurkan, agar kita dapat turut merasakan nikmatnya seperti yang dirasakan oleh para jama’ah haji.

Puasa Arafah adalah puasa yang dilaksanakan pada hari Arafah yakni pada tanggal 9 Dzulhijjah yaitu hari pada saat jama’ah haji melakukan wukuf dipadang Arafah.

Puasa Tarwiyah adalah puasa yang dilaksanakan pada hari tarwiyah yakni 8 Dzulhijjah, hari sebelum hari wukuf.

KEUTAMAAN
Adapun keutamaan puasa sunah Tarwiyah (8 Dzulhijjah) dan ‘Arafah (9 Dzulhijjah) berdasarkan beberapa hadist adalah:

1. Puasa Tarwiyah dapat menghapus dosa satu tahun silam yang telah terlewati.

2. Sedangkan puasa hari ‘arafah memiliki keutamaan yaitu dapat menghapus dosa dua tahun (1 tahun lalu dan 1 tahun yang akan datang)

3. Dianugrahi oleh Allah SWT dengan 10 macam kemuliaan, yaitu:

I, Diberi keberkahan pada umumnya.
II, Bertambah harta.
III, Kehidupan rumah tangga akan terjamin.
IV, Membersihkan diri dari segala dosa dan kesalahan yang telah lalu.
V, Amal dan ibadahnya akan dilipatgandakan.
VI, Allah akan memudahkan kematiannya.
VII, Allah akan menerangi kuburnya selama dialam Barzah.
VIII,Allah akan memberatkan timbangan amal baiknya di Padang Mahsyar.
IX, Selamat dari kejatuhan kedudukan di dunia ini.
X, Martabatnya akan dinaikkan pada sisi Allah SWT.

Begitu banyaknya hikmah dari puasa Tarwiyah dan Arafah ini, mari segera persiapkan diri untuk menjalankan ibadah puasa pada tanggal  9 Dzulhijjah sebentar lagi


Sekali lagi Mari kita melaksanakan puasa di hari 9 dzulhijjah ..

Jumat, 11 Oktober 2013

Bersujud 500 Tahun kepada Alloh

Kisah hamba Allah beribadah 500 tahun

                                                                                   

Dari Jabir RA berkata bahwa Rasulullah SAW. telah memberitahu kami bahwa Malaikat Jibril telah memberitahu Rasulullah SAW katanya; “Wahai Muhammad, demi Allah yang mengutusmu sebagai nabi yang besar, sesungguhnya ada seorang hamba Allah yang beribadat selama 500 tahun di atas sebuah bukit yang lebar, panjangnya bukit itu 30 puluh hasta kali 30 hasta dan disekelilingnya ialah air laut yang seluas 4,000 farsakh dari tiap penjuru.”

Dan di situ Allah SWT mengeluarkan air selebar satu jari dan dari bawah bukit dan Allah SWT juga telah menghidupkan sebuah pohon delima yang setiap hari mengeluarkan sebiji buah delima. Apabila tiba waktu petang hamba Allah itu pun memetik buah delima itu dan memakannya, setelah itu ia pun sembahyang. Dalam sembahyang ia telah meminta kepada Allah SWT supaya mematikannya ketika ia dalam sujud, supaya badannya tidak disentuh oleh Bumi atau apa-apa saja sehingga tibanya hari kebangkitan. Maka Allah SWT pun menerima permintaanya.

Berkatalah malaikat lagi; “Oleh itu setiap kali kami naik turun dari langit kami melihatnya sedang sujud, kami mendapat dalam ilmu bahwa ia akan dibangkitkan pada hari kiamat dan dihadapkan kepada Allah SWT lalu Allah SWT menyuruh Malaikat - masukkanlah hambaku itu ke dalam syurga dengan limpah rahmatku.” Maka berkata orang itu; “Dengan disebabkan amalku?” Maka Allah SWT menyuruh malaikat menghitung semua amalnya dengan nikmat yang Allah SWT berikan. Apabila penghitungan dibuat maka amal yang dibuat oleh orang itu selama 500 tahun itu telah habis apabila dikira dengan sebelah mata, yakni nikmat penglihatan yang Allah SWT berikan padanya, sedangkan nikmat-nikmat lain belum dikira.

Maka Allah SWT berfirman: “Masukkan ia ke dalam neraka”. Apabila ia ditarik ke neraka maka ia pun berkata: “Ya Allah, masukkanlah aku ke dalam syurga dengan rahmatmu.” Lalu Allah SWT berfirman kepada malaikat: “Bawakan ia ke mari”.

Kemudian Allah SWT bertanya orang itu; “Siapakah yang menjadikan kamu daripada tidak ada.” Lalu orang itu menjawab; “Engkau ya Allah.” Kemudian Allah SWT bertanya lagi; “Apakah itu karena amalmu atau rahmatku?” Jawab orang itu; “Ya Allah, dengan rahmatmu.”

Allah SWT bertanya lagi; “Siapakah yang memberikan kekuatan sehingga 500 tahun kamu beribadat?” Jawab orang itu; “Engkau ya Allah.”

Allah SWT bertanya lagi; “Siapakah yang menempatkan kamu diatas bukit yang di tengah-tengah lautan, dan siapakah yang mengeluarkan air tawar yang bersih dari tengah-tengah lautan yang airnya sangat masin dan siapakah yang menumbuhkan sebuah pohon delima yang mengeluarkan sebuah delima setiap hari, padahal buah itu hanya berbuah setahun sekali lalu kamu meminta supaya aku matikan kamu dalam sujud, jadi siapakah yang membuat semua itu?”

Lalu orang itu berkata; “Ya Allah, ya Tuhanku engkaulah yang melakukanya.”

Allah SWT berfirman; “Maka semua itu adalah dengan rahmatku dan kini aku masukkan kamu ke dalam syurga juga adalah dengan rahmatku.” Malaikat Jibril berkata; “Segala sesuatu itu terjadi hanya dengan rahmat Allah SWT.”

Amal yang dibuat oleh seseorang itu tidak akan dapat menyamai walaupun setitik debu sekalipun dengan nikmat yang Allah SWT berikan pada hambanya. Oleh itu janganlah mengharapkan amal kita itu akan dapat memasukkan kita ke dalam syurga Allah SWT sebaliknya memohonlah dengan rahmatnya.

Hanya dengan rahmat Allah SWT sajalah seseorang itu dapat memasuki syurganya. Apabila kita memohon kepada Allah SWT supaya dimasukkan ke dalam syurga dengan rahmatnya maka mintalah supaya Allah SWT memasukkan kita dengan rahmatnya ke dalam syurga Firdaus