Pages

Senin, 29 September 2014

Hikmahnya Ibadah Qurban

                                           
     
7 Hikmah dan Keutamaan Qurban 'Idul Adha

Hadits ibnumajah 3117

حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ إِبْرَاهِيمَ الدِّمَشْقِيُّ حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ ابْنُ نَافِعٍ حَدَّثَنِي أَبُو الْمُثَنَّى عَنْ هِشَامِ بْنِ عُرْوَةَ عَنْ أَبِيهِ عَنْ عَائِشَةَ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَا عَمِلَ ابْنُ آدَمَ يَوْمَ النَّحْرِ عَمَلًا أَحَبَّ إِلَى اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ مِنْ هِرَاقَةِ دَمٍ وَإِنَّهُ لَيَأْتِي يَوْمَ الْقِيَامَةِ بِقُرُونِهَا وَأَظْلَافِهَا وَأَشْعَارِهَا وَإِنَّ الدَّمَ لَيَقَعُ مِنْ اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ بِمَكَانٍ قَبْلَ أَنْ يَقَعَ عَلَى الْأَرْضِ فَطِيبُوا بِهَا نَفْسًا
Tidak ada amalan yg dikerjakan anak Adam ketika hari (raya) kurban yg lebih dicintai oleh Allah Azza Wa Jalla dari mengalirkan darah, sesungguhnya pada hari kiamat ia akan datang dgn tanduk-tanduknya, kuku-kukunya & bulu-bulunya. Dan sesungguhnya darah tersebut akan sampai kepada Allah Azza Wa Jalla sebelum jatuh ke tanah, maka perbaguslah jiwa kalian dengannya. [HR. ibnumajah No.3117].

Hadits ibnumajah 3118

حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ خَلَفٍ الْعَسْقَلَانِيُّ حَدَّثَنَا آدَمُ بْنُ أَبِي إِيَاسٍ حَدَّثَنَا سَلَّامُ بْنُ مِسْكِينٍ حَدَّثَنَا عَائِذُ اللَّهِ عَنْ أَبِي دَاوُدَ عَنْ زَيْدِ بْنِ أَرْقَمَ قَالَ قَالَ أَصْحَابُ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَا رَسُولَ اللَّهِ مَا هَذِهِ الْأَضَاحِيُّ قَالَ سُنَّةُ أَبِيكُمْ إِبْرَاهِيمَ قَالُوا فَمَا لَنَا فِيهَا يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ بِكُلِّ شَعَرَةٍ حَسَنَةٌ قَالُوا فَالصُّوفُ يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ بِكُلِّ شَعَرَةٍ مِنْ الصُّوفِ حَسَنَةٌ
Ini merupakan sunnah (ajaran) bapak kalian, Ibrahim. Mereka bertanya, Wahai Rasulullah, lantas apa yg akan kami dapatkan dengannya?
beliau menjawab: Setiap rambut terdapat kebaikan. Mereka berkata, Bagaimana dgn bulu-bulunya wahai Rasulullah?
beliau menjawab: Dari setiap rambut pada bulu-bulunya terdapat suatu kebaikan. [HR. ibnumajah No.3118]

Sebentar lagi kita akan kedatangan tamu istimewa, Hari Raya ‘Idul Adha, dimana di hari itu dan hari tasyrik dilakukan penyembelihan hewan qurba. Jika Anda belum memutuskan untuk berkurban tahun ini, ada baiknya Anda menyimak hikmah dan keutamaan qurban pada hari-hari tersebut:
1. Kebaikan dari setiap helai bulu hewan kurban
Dari Zaid ibn Arqam, ia berkata atau mereka berkata: “Wahai Rasulullah SAW, apakah qurban itu?” Rasulullah menjawab: “Qurban adalah sunnahnya bapak kalian, Nabi Ibrahim.” Mereka menjawab: “Apa keutamaan yang kami akan peroleh dengan qurban itu?” Rasulullah menjawab: “Setiap satu helai rambutnya adalah satu kebaikan.”Mereka menjawab: “Kalau bulu-bulunya?”Rasulullah menjawab: “Setiap satu helai bulunya juga satu kebaikan.” [HR. Ahmad dan ibn Majah]
2. Berkurban adalah ciri keislaman seseorang
Dari Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda: “Siapa yang mendapati dirinya dalam keadaan lapang, lalu ia tidak berqurban, maka janganlah ia mendekati tempat shalat Ied kami.” [HR. Ahmad dan Ibnu Majah]
3. Ibadah kurban adalah salah satu ibadah yang paling disukai oleh Allah
Dari Aisyah, Rasulullah SAW bersabda: “Tidak ada amalan anak cucu Adam pada hari raya qurban yang lebih disukai Allah melebihi dari mengucurkan darah (menyembelih hewan qurban), sesungguhnya pada hari kiamat nanti hewan-hewan tersebut akan datang lengkap dengan tanduk-tanduknya, kuku-kukunya, dan bulu- bulunya. Sesungguhnya darahnya akan sampai kepada Allah –sebagai qurban– di manapun hewan itu disembelih sebelum darahnya sampai ke tanah, maka ikhlaskanlah menyembelihnya.” [HR. Ibn Majah dan Tirmidzi. Tirmidzi menyatakan: Hadits ini adalah hasan gharib]
4. Berkurban membawa misi kepedulian pada sesama, menggembirakan kaum dhuafa
“Hari Raya Qurban adalah hari untuk makan, minum dan dzikir kepada Allah” [HR. Muslim]
5. Berkurban adalah ibadah yang paling utama
“Maka dirikanlah shalat karena Tuhanmu; dan berkurbanlah.” [Qur’an Surat Al Kautsar : 2]
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah ra sebagaimana dalam Majmu’ Fatawa (16/531-532) ketika menafsirkan ayat kedua surat Al-Kautsar menguraikan : “Allah Subhanahu wa Ta’ala memerintahkan beliau untuk mengumpulkan dua ibadah yang agung ini yaitu shalat dan menyembelih qurban yang menunjukkan sikap taqarrub, tawadhu’, merasa butuh kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, husnuzhan, keyakinan yang kuat dan ketenangan hati kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, janji, perintah, serta keutamaan-Nya.”
“Katakanlah: sesungguhnya shalatku, sembelihanku (kurban), hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam.” [Qur’an Surat Al An’am : 162]
Beliau juga menegaskan: “Ibadah harta benda yang paling mulia adalah menyembelih qurban, sedangkan ibadah badan yang paling utama adalah shalat…”
6. Berkurban adalah sebagian dari syiar agama Islam
“Dan bagi tiap-tiap umat telah Kami syariatkan penyembelihan (kurban), supaya mereka menyebut nama Allah terhadap binatang ternak yang telah direzekikan Allah kepada mereka, maka Tuhanmu ialah Tuhan Yang Maha Esa, karena itu berserah dirilah kamu kepada-Nya. Dan berilah kabar gembira kepada orang-orang yang tunduk patuh (kepada Allah)” [Qur’an Surat Al Hajj : 34]
7. Mengenang ujian kecintaan dari Allah kepada Nabi Ibrahim
“Maka tatkala anak itu sampai (pada umur sanggup) berusaha bersama-sama Ibrahim, Ibrahim berkata: “Hai anakku sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka fikirkanlah apa pendapatmu!” Ia menjawab: “Hai bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu; insya Allah kamu akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar”. Tatkala keduanya telah berserah diri dan Ibrahim membaringkan anaknya atas pelipis(nya), (nyatalah kesabaran keduanya). Dan Kami panggillah dia: “Hai Ibrahim, sesungguhnya kamu telah membenarkan mimpi itu sesungguhnya demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik. Sesungguhnya ini benar-benar suatu ujian yang nyata. Dan Kami tebus anak itu dengan seekor sembelihan yang besar.” [Qur’an Surat Ash Shaffat : 102 - 107]

Kisah nyata yang sangat mengharukan.

                                                  

                         Kisah Nyata penuh Inspirasi
               (Kisah Sepiring NASI dan segelas Teh MANIS yang Luar Biasa)

Kisah mengharukan tentang kehidupan seorang tukang sampah di Jakarta ini diceritakan sahabat Ane .Yaitu seorang kaskuser yang merupakan pegawai kantor di daerah sana. Sang tukang sampah tidak banyak bicara, namun perilaku beliau sungguh menusuk hati kita semua. Derajat moralnya jauh lebih tinggi dan mulia daripada moral tokoh-tokoh politik negeri ini yang banyak terlibat kasus korupsi.
Mari kita simak kisah nyata singkat tentang seorang Tukang Sampah ini.

Barusan ane istirahat makan di kantor ane, kebetulan kantor ane di daerah yang lumayan 'minus' sih gan.. kalo agan-agan yang ada di Jakarta mungkin tau daerah Stasiun Kota kaya gimana. Banyak pengemis, gelandangan dan orang-orang yang tingkat kehidupannya (maaf) dibawah kesejahteraan atau jauh dari kehidupan selayaknya.

Sebelum nyari makan, ane beli rokok dulu gan biar entar abis makan gak bingung nyari rokok.. Ane nyalain satu batang.. Sambil nge-rokok ane jalan buat nyari tempat yang enak buat duduk dan makan. sampe akhirnya ane nemu sebuah tempat yang menurut ane enak dan teduh,ane celingukan soalnya
semua tempat duduk sudah dipake orang-orang. Di sela-sela celingukan ane, ada seorang bapak tua bilang ke ane:

"Silakan pak, disini aja duduk sama saya" katanya.. ane iyain aja gan, meskipun rada panas tapi yang ada cuman disitu doang.. Ane perhatiin bapak itu, orangnya sudah tua banget, kurus, giginya uda ompong,rambutnya uda putih semua, bawa-bawa tas besar ama kresek isinya plastik-plastik gitu. Dimulailah obrolan ane ama bapak itu.

A : Ane, B : Bapak 


A: lagi nunggu apa pak?
B: nggak mas, ini cuma duduk-duduk aja abis cari sampah seharian.. capek..
A: Jalan dari jam brapa pak?
B: dari pagi mas, sudah lumayan banyak dapetnya ini..
A: oohhh...

Obrolan sempat berhenti bentar, ane nikmatin rokok, bapaknya ngerapiin plastik2nya gitu.. Sampe pada akhirnya ane liat si Bapak pijet2in kepalanya gitu sambil hela napas panjang..

A: pusing ya pak? siang2 panas gini emang bikin pusing..
B: (ketawa kecil) iya mas.. agak pusing kepala saya..
A: bapak ngerokok? ini kalau bapak mau.. (sambil ane sodorin rokok ane yang tinggal sebatang)
B: nggak mas makasih, saya nggak ngerokok.. sayang uangnya, mending buat makan daripada beli rokok.. lagian ga bagus juga buat badan. Dalem hati gue rada tertohok juga.
A: iya juga sih pak.. (nginjek rokok ane) Abis itu gue denger suara perut.. *kruucuuuk-kruucuuk.. gitu. Gue spontan noleh ke arah si bapak.

A: Bapak belum makan pak?
B: (senyum) belum mas, nanti aja ..
A: wah, tar tambah pusing pak?
B: iya mas, saya udah biasa kok.. gak berapa lama, kedengeran lagi bunyi perutnya..
A: Bapak beneran ga mau makan pak?
B: iya mas,nanti aja... gue sudah ngerasa kalo bapak ini bukannya gak mau makan,tapi beliau gak punya uang buat makan..
A: bentar ya pak, saya ke warung dulu pesen makanan..
B: oh.. iya mas, silakan.. ane nyamperin tukang nasi padang terdekat, ane pesen buat ane sendiri ama ane inisiatif beliin nasi ma ayam buat si bapak. Selesei pesen, ane bawa tu nasi dua piring ke tempat duduk tadi, trus duduk.. Ane mau langsung ngasih tapi kok ane takut kalo bapaknya salah tangkep ato tersinggung, jadi ane akting dikit. Ane pura-pura dapet telpon dari temen ane.

A: (pura2 telpon) yaaah? gak jadi kesini? uda gue beliin
nih... ooohh.. gitu... yauda deh gapapa.. *belagak tutup telpon*
A: wah payah nih temen saya,uda dibelikan makanan ternyata ga jadi..
B: (senyum) ya ga papa mas,dibungkus aja nanti bisa dimakan sore..

A: wah, keburu basi pak kalo nanti sore. dimakan sekarang pasti gak abis.. gimana ya? mmmm... Bapakkan belum makan siang,ini makanan daripada sayang gak ada yang makan gimana kalo bapak aja yang makan pak? nemenin saya makan sekalian pak..


B: waduh mas, saya ga punya uang buat bayarnya..
A: gapapa pak, makan aja.. saya bayarin dah! saya lagi ulang taun hari ini..(bo'ong)
B: wah.. beneran gak papa mas? saya malu..
A: lho? ngapain malu pak? udah bapak makan aja..
B: iya mas, selamat ulang tahun ya mas..
A: iya pak.. bapak mau mesen minum sekalian nggak? saya mau pesen..
B: nggak mas.. nggak usah.. Ane manggil tukang minuman, ane mesen 2 es teh manis..
B: lho mas? saya nggak pesen.
A: iya pak, saya beli dua.. haus banget soalnya..(ane bo'ong lagi) Tanpa gue duga, si bapak meneteskan airmata.. beliau ngucap syukur berkali kali.. beliau ngomong ke ane..


B: mas, saya makasih sudah dibelikan makanan.. saya belum makan dari kemarin sebetulnya. cuma saya malu mas, saya inginnya beli makan sama uang
sendiri karena saya bukan pengemis.. saya sebetulnya lapar sekali mas, tapi saya belum dapet 
uang hasil nyari sampah..

Ane tertegun denger omongan beliau, gak sadar ane ikut ngerasa perih banget dalem hati.. nyesek banget dalem hati ane, ane secara gak sadar hampir netesin airmata.. tapi ane berlagak cool..padahal ane merasa sangat terharu.

A: ya sudah, bapak makan aja nasinya.. nanti kalau kurang saya pesankan lagi ya pak? jangan malu- malu..

B: (masi nangis) iya mas.. makasih banyak ya mas.. nanti yang diatas yang bales..

A: iya pak makasi doanya.. Akhirnya ane makan berdua ama beliau,sambil cerita-cerita.

Dari cerita beliau ane tau kalo beliau punya dua anak, yang satu sudah meninggal karena kecelakaan. yang satunya sudah pergi dari rumah gak pulang-pulang sudah 3 tahun. istri beliau sudah meninggal kena kanker tahun lalu. dan parahnya lagi rumahnya diambil ama orang. kredit gara-gara gak bisa ngelunasin uang pinjaman buat ngobatin istrinya.. Miris banget ane dengerin cerita beliau, hidup sebatang kara, gak punya rumah, anaknya durhaka, jarang makan.. malah beliau crita pernah dipalak preman waktu mulung di jakarta..

Rasanya ane beruntung banget ama kondisi ane sekarang, ane nyesel pernah ngeluh tentang kerjaan ane, tentang kondisi kosan ane, dsb.. sedangkan bapak ini dengan kondisi yang serba kekurangan masih selalu tersenyum.. rasanya sepiring nasi padang dan segelas es teh yang ane kasi gak setimpal banget ama pelajaran yang ane dapet.. Tadi ane belum ambil uang, jadi ane cuma ngasi seadanya kembalian dari warung padang ke bapak itu.
Itupun pake eyel2an dulu ma bapaknya soalnya beliau gak mau dikasih uang. tapi akhirnya dengan sedikit maksa ane kasi uang ke beliau. ane didoain banyak banget ama bapak tadi..

Dan ada satu hal yang bikin ane tercengang waktu mau ninggalin tempat tadi.. sambil jalan ane noleh ke belakang, si bapak sudah gak ada.. ane cariin bentar,ternyata si bapak ada di depan kotak amal masjid masukin duit ke dalem kotakan itu! gue makin tersentuh ama beliau.. di tengah-tengah kesulitan yang beliau alami, beliau masih sempet amal! berbagi dengan orang lain..(so bagaimana dengan kita yg kehidupanya lebih baik dr bpk itu)?

Ane menangis gan .. ane ngerasa kecil banget sebagai manusia.. ane ngerasa ditunjukin sesuatu yang bener-bener hebat! Ane berdoa semoga bapak itu dilancarkan segala urusannya, diberi kemudahan dan rejeki berlimpah, dan selalu berada dalam lindungan Alloh. Allohumma Aamiin...

Semoga kisah nyata ini dapat menginspirasi kita semua. Bahwasanya di luar sana masih banyak orang-orang yg hidupnya kurang beruntung namun masih tetap bisa beramal.

Jumat, 26 September 2014

Kisah Nyata dapat Rejeki berkat Kesabaran

                                                                           
                      
Kesabaran serta keikhlasan Mbah Sarno menuai rezeki yang berlimpah dari apa yang sebelumnya tidak pernah ia bayangkan.
 MAAF MAS, SAYA NGGAK PUNYA UANG KEMBALIAN ...
Cuaca hari ini sangat sangat panas. Mbah sarno terus mengayuh sepeda tuanya menyisir jalan perumahan condong catur demi menyambung hidup. 
Mbah sarno sudah puluhan tahun berprofesi sebagai tukang sol sepatu keliling. Jika orang lain mungkin berfikir “mau nonton apa saya malam ini?”, mbah sarno cuma bisa berfikir “saya bisa makan atau nggak malam ini?”
Di tengah cuaca panas seperti ini pun terasa sangat sulit baginya untuk mendapatkan pelanggan. Bagi mbah sarno, setiap hari adalah hari kerja. Dimana ada peluang untuk menghasilkan rupiah, disitu dia akan terus berusaha. Hebatnya, beliau adalah orang yang sangat jujur. Meskipun miskin, tak pernah sekalipun ia mengambil hak orang lain.
Jam 11, saat tiba di depan sebuah rumah mewah di ujung gang, diapun akhirnya mendapat pelanggan pertamanya hari ini. Seorang pemuda usia 20 tahunan, terlihat sangat terburu-buru.
Ketika mbah sarno menampal sepatunya yang bolong, ia terus menerus melihat jam. Karena pekerjaan ini sudah digelutinya bertahun-tahun, dalam waktu singkat pun ia berhasil menyelesaikan pekerjaannya.

“Wah cepat sekali. Berapa pak?”

“5000 rupiah mas”

Sang pemuda pun mengeluarkan uang seratus ribuan dari dompetnya. Mbah sarno jelas kaget dan tentu ia tidak punya uang kembalian sama sekali apalagi sang pemuda ini adalah pelanggan pertamanya hari ini.

“Wah mas gak ada uang pas ya?”

“Nggak ada pak, uang saya tinggal selembar ini, belum dipecah pak”

“Maaf mas, saya nggak punya uang kembalian”

“Waduh repot juga kalo gitu. Ya sudah saya cari dulu sebentar pak ke warung depan”

“Udah mas nggak usah repot-repot. Mas bawa dulu saja. Saya perhatikan mas lagi buru-buru. Lain waktu saja mas kalau kita ketemu lagi.”

“Oh syukurlah kalo gitu. Ya sudah makasih ya pak.”

Jam demi jam berlalu dan tampaknya ini hari yang tidak menguntungkan bagi mbah sarno. Dia cuma mendapatkan 1 pelanggan dan itupun belum membayar. Ia terus menanamkan dalam hatinya, “ikhlas. Insya allah akan dapat gantinya.”

Ketika waktu menunjukkan pukul 3 lebih ia pun menyempatkan diri shalat ashar di masjid depan lapangan bola sekolah. Selesai shalat ia berdoa.

“Ya allah, izinkan aku mencicipi secuil rezekimu hari ini. Hari ini aku akan terus berusaha, selebihnya adalah kehendakmu.”

Selesai berdoa panjang, ia pun bangkit untuk melanjutkan pekerjaannya.

Ketika ia akan menuju sepedanya, ia kaget karena pemuda yang tadi siang menjadi pelanggannya telah menunggu di samping sepedanya.

“Wah kebetulan kita ketemu disini, pak. Ini bayaran yang tadi siang pak.”

Kali ini pemuda tadi tetap mengeluarkan uang seratus ribuan. Tidak hanya selembar, tapi 5 lembar.

“Loh loh mas? Ini mas belum mecahin uang ya? Maaf mas saya masih belum punya kembalian. Ini juga kok 5 lembar mas. Ini nggak salah ngambil mas?”

“Sudah pak, terima saja. Kembaliannya, sudah saya terima tadi, pak. Hari ini saya tes wawancara. Telat 5 menit saja saya sudah gagal pak. Untung bapak membiarkan saya pergi dulu. Insya allah minggu depan saya berangkat ke prancis pak. Saya mohon doanya pak”

“Tapi ini terlalu banyak mas”

“Saya bayar sol sepatu cuma rp 5000 pak. Sisanya untuk membayar kesuksesan saya hari ini dan keikhlasan bapak hari ini.”

Hikmah yang perlu kita Ambil dari kisah nyata ini Adalah :
Orang-Orang yang senantiasa bersabar itu akan selalu disayang sama Alloh..

Akibat Sombong terhadap Alloh

                                                                         
4 :- Orang Yang dilaknat Oleh Alloh SWA.
              
Nabi Musa a.s. termasuk nabi yang banyak diceritakan kisahnya dalam Al-Quran. Dalam hidupnya beliau bertemu empat jenis manusia dengan kesombongannya masing-masing. Keempat-empat adalah: 

1. Firaun, raja Mesir: seorang raja atau penguasa yang amat zalim dan kejam. Dia mengaku dirinya adalah tuhan yang menguasai segala sesuatu. Dia membunuh orang dengan sekehendak hatinya saja. Dia juga merampas kebebasan orang dan harta tanpa sebab dan dia juga menyembelih bayi. Menjadi sombong karena dia merasakan mempunyai kuasa yang tiada siapa mampu menandinginya. Bala tentera yang amat ramai jumlahnya menjadikan dia merasa dirinya adalah tuhan yang mampu berbuat apa saja. Dia tidak dapat menerima hakikat jika ada orang yang nampak lebih berkuasa dari dirinya untuk berbuat sesuatu. 

2. Haman, menteri Firaun: seorang saintis bijak yang amat sombong karena merasa paling tahu tentang segala hal, terutama teknologi tercanggih pada masa itu. Dia tidak boleh menerima adanya manusia yang lebih tahu dan lebih pintar dari dirinya dalam apa perkara sekali pun. Bahkan dia dan Firaun mahu mencari Tuhannya Musa dengan membuat suatu bangunan yang sangat tinggi menggapai langit. Kedua orang ini serta seluruh bala tentara Firaun ditenggelamkan Allah di laut merah. 

3. Qarun, si orang kaya: seseorang yang sangat kaya sehinggakan kunci gudang tempat hartanya - hartanya disimpan perlu dipikul oleh beberapa orang lelaki yang sangat kuat. Qarun digelar Al Munawwir karena suaranya yang amat bagus jika dia membaca Taurat. Tapi dia adalah musuh Allah. Kesombongan Qarun adalah merasa bahwa semua perkara boleh dibeli, semua masalah dapat dia selesaikan dengan uang yang amat banyak. Dia juga mengaku bahwa hartanya yang amat banyak itu adalah hasil dari ilmu yang ada pada dirinya. Maksudnya, karena dia pandai mencari uang maka dia kaya. Qarun sangat iri hati kepada Nabi Musa as kerana Nabi Musa berpengaruh kepada kaumnya. Maka Qarun memfitnah Nabi Musa as dengan membayar seorang perempuan pelacur agar perempuan itu mengatakan bahawa dia berzina dengan Nabi Musa. Ketika Qarun bertemu Nabi Musa, dia menantang untuk saling berdoa pada Tuhan. Qarun berdoa, tidak ada jawapan. Nabi Musa berdoa, maka bumi menelan Qarun, orang-orangnya dan hartanya hidup-hidup. 

4. Bal'am, si ulama jahat: Bal'am adalah seorang ulama (pemuka agama) terkemuka saat itu. Dia seorang yang ma'rifat. Dianugerahkan Allah kemampuan untuk melihat malaikat dan 'Arsy. Bahkan Bal'am dianugerahi "ishmul a'zham" iaitu Nama Allah Yang Teragung, di mana jika dalam doa disebutkan Nama itu, maka doa itu pasti terkabul. Kesombongan Bal'am kerana menganggap bahawa dialah orang yang paling hebat masa itu, paling benar, paling 'alim dalam ilmu agama dan orang yang doanya pasti terkabul. Akhirnya, dia menggunakan lidahnya untuk mendoakan keburukan bagi Nabi Musa as. dan kaumnya. Doanya tidak dimakbul, malah berbalik pada dirinya. Allah mencabut semua ma'rifat dan ishmul a'zham pada dirinya sehingga dia mati kafir dan merana. Ada yang mengatakan bahwa dia meninggal dengan lidah terjulur keluar.


Naudzubillahi mindalik .. Semoga kita tidak tergolong orang-orang yang SOMBONG

Selasa, 23 September 2014

Keutamaan Bulan Dzulhijjah

9 :- Keutamaan di Bulan Dzulhijjah

                                                                                    

Amalan Bulan Dzulhijjah

“Khusus tentang puasa Arafah (tanggal 9 Dzulhijjah), diriwayatkan oleh Imam Muslim bahwa Rasulullah SAW bersabda: “Berpuasa di hari Arafah menghapuskan dosa setahun yang lalu dan dosa setahun yang akan datang.”


Rasulullah SAW telah bersabda:

“Dua bulan untuk berhari raya tidak berkurang keduanya, Ramadhan dan Dzulhijjah.” (HR Muslim ).

Dalil-dalil tentang keutamaan bulan Dzulhijjah

Firman Allah subhanahu wata’ala:

“Demi fajar dan malam yang sepuluh” (QS. Al Fajr :1-2)


Diriwayatkan dari shahabat Ibnu Abbas bahwasanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Tidak ada hari dimana amal shalih pada saat itu lebih dicintai oleh Allah daripada hari-hari ini, yaitu sepuluh hari (dari bulan Dzulhijjah).” Mereka bertanya: “Wahai Rasulullah, tidak pula jihad fi sabilillah?” Beliau bersabda: “Dan tidak pula jihad fi sabilillah. Kecuali orang yang keluar (berjihad) dengan jiwa dan hartanya, kemudian tidak kembali dengan sesuatupun.” (HR Jama’ah kecuali Muslim dan an-Nasa’i).


Dalam kitabnya Fathul Baari menyatakan : “Tampaknya sebab mengapa sepuluh hari Dzul Hijjah diistimewakan adalah karena pada hari tersebut merupakan waktu berkumpulnya semua ibadah-ibadah yang utama yaitu shalat, shaum, shadaqah dan haji dan tidak ada selainnya waktu seperti itu”.

Amal-amal yang Disyariatkan pada Hari-hari Tersebut


1. Melaksanakan ibadah haji dan umrah.

Kedua ibadah inilah yang paling utama dilaksanakan pada hari-hari tersebut, sebagaimana yang ditunjukkan dalam hadits, Rasulullah SAW bersabda : “Umrah yang satu ke umrah yang lainnya merupakan kaffarat (penghapus dosa-dosa) diantara keduanya, sedang haji mabrur, tidak ada balasan baginya kecuali surga.” (HR. Bukhari dan Muslim)


2. Shaum pada hari Arafah, ketika jamaah haji sedang wukuf (9 Dzulhijjah).

Tidak diragukan lagi bahwa ibadah puasa merupakan salah satu amalan yang paling afdhal dan salah satu amalan yang dilebihkan oleh Allah SWT dari amalan-amalan shalih lainnya. Sebagaimana firman-Nya dalam hadits qudsi:

Dalam hadits lain Rasulullah SAW bersabda: “Tidaklah seseorang berpuasa satu hari di jalan Allah melainkan Allah akan menjauhkan wajahnya dari neraka (karena puasanya) sejauh 70 tahun perjalanan” (HR. Bukhari dan Muslim)

Khusus tentang puasa Arafah (tanggal 9 Dzulhijjah), diriwayatkan oleh Imam Muslim bahwa Rasulullah SAW bersabda: “Berpuasa di hari Arafah menghapuskan dosa setahun yang lalu dan dosa setahun yang akan datang.”


3. Memperbanyak takbir dan dzikir pada hari-hari tersebut.

Sebagaimana Firman Allah subhanahu wata’ala:

“Supaya mereka menyebut nama Allah pada hari-hari yang tertentu” (QS. Al Hajj: 28)

Tafsiran dari “hari-hari yang tertentu” adalah sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah. Oleh karena itu para ulama kita menyunnahkan untuk memperbanyak dzikir pada hari-hari tersebut. Dan penafsiran itu dikuatkan pula dengan hadits yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad rahimahullah dari Ibnu Umar RA bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

“Tidak ada hari-hari yang lebih agung dan amal shalih yang lebih dicintai oleh Allah padanya, melebihi sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah, maka perbanyaklah pada hari-hari itu tahlil , takbir dan tahmid.”


4. Bertaubat dan menjauhi kemaksiatan serta seluruh dosa agar mendapatkan maghfirah dan rahmat dari Allah SWT.

Hal ini penting dilakukan karena kemaksiatan merupakan penyebab ditolaknya dan jauhnya seseorang dari rahmat Allah SWT, sebaliknya ketaatan merupakan sebab kedekatan dan kecintaan Allah SWT kepada seseorang. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Sungguh Allah itu cemburu dan kecemburuan Allah apabila seseorang melakukan apa yang Allah haramkan atasnya.” (HR. Bukhari dan Muslim)


5. Memperbanyak ibadah-ibadah sunnat seperti shalat, membaca Al Qur’an, bersedekah, dan ibadah sunah lainnya.

Amalan tersebut akan dilipat gandakan pahalanya jika dilakukan pada hari-hari tersebut. Ibadah yang kecil pun jika dilakukan pada hari-hari tersebut akan lebih utama dan lebih dicintai oleh Allah subhanahu wata’ala daripada ibadah yang besar yang dilakukan pada waktu yang lain. Contohnya jihad, yang merupakan seutama-utama amal, namun akan dikalahkan oleh amal-amal shalih lain yang dilakukan pada sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah, kecuali orang yang mati syahid.


6. Disyariatkan pada hari-hari tersebut bertakbir di setiap waktu, baik itu siang maupun malam, terutama ketika selesai shalat berjama’ah di masjid.

Takbir ini dimulai sejak Shubuh hari Arafah (9 Dzulhijjah) bagi yang tidak melaksanakan ibadah haji, sedang bagi jama’ah haji sejak Zhuhur hari penyembelihan (10 Dzulhijjah). Adapun akhir hari bertakbir adalah pada hari Tasyrik yang terakhir (13 Dzulhijjah).

Imam Bukhori berkata: “Adalah Ibnu Umar dan Abu Hurairah radiallahuanhuma keluar ke pasar pada hari sepuluh bulan Dzul Hijjah, mereka berdua bertakbir dan orang-orangpun ikut bertakbir karenanya.”


7. Memotong hewan qurban (udlhiyah) bagi yang mampu pada hari raya Qurban (10 Dzulhijjah) dan hari-hari Tasyrik (11,12,13 Dzulhijjah).

Hal ini merupakan sunnah bapak kita Ibrahim AS ketika Allah subhanahu wata’ala mengganti anak beliau dengan seekor sembelihan yang besar.

Dalam hadits riwayat Bukhari dan Muslim menyatakan, Nabi Muhammad SAW berqurban dengan dua ekor domba jantan yang keduanya berwarna putih bercampur hitam dan bertanduk. Beliau menyembelih keduanya dengan tangan beliau sendiri sambil membaca basmalah dan bertakbir.


8. Bagi orang yang berniat untuk berqurban hendaknya tidak memotong rambut dan kukunya sejak masuk tanggal 1 Dzulhijjah sampai dia berqurban.

Diriwayatkan dari Ummu Salamah bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

“Jika kalian telah melihat awal bulan Dzulhijjah dan salah seorang diantara kalian berniat untuk menyembelih hewan qurban maka hendaknya dia menahan rambut dan kukunya.” Di riwayat lain disebutkan: “Maka janganlah dia (memotong) rambut dan kuku-kukunya sehingga dia berqurban.”

Kemungkinan hikmah larangan tersebut agar menyerupai orang yang menggiring (membawa) qurban sembelihan saat melakukan ibadah haji, sebagaimana firman Allah subhanahu wata’ala:

“ Dan janganlah kamu mencukur kepalamu sebelum qurban sampai di tempat penyembelihannya” (QS. Al Baqarah :196).


9. Melaksanakan shalat ‘Ied berjama’ah.

Karenanya janganlah seseorang menjadikan hari ‘Ied untuk berbuat kejahatan dan kesombongan. Serta jangan pula menjadikannya sebagai kesempatan untuk bermaksiat kepada Allah SWT dengan mendengarkan nyanyian-nyanyian dan musik-musik yang melalaikan, minuman keras dan yang semacamnya. Perbuatantersebut menyebabkan terhapusnya amalan kita yang telah dikerjakan pada sepuluh hari pertama bulan tersebut.

Semoga Allah senantiasa memberi petunjuk kepada agar kita termasuk orang-orang yang memanfaatkan kesempatan emas seperti ini dengan baik. Amin

Jumat, 05 September 2014

Antara Sholat Tahajjud dan sholat malam

                                                                               


-pengambilan kata tahajjud dan qiyamullail (sholat malam)

tahajjud diambil dari firman Allah : 

وَمِنَ اللَّيْلِ فَتَهَجَّدْ بِهِ نَافِلَةً لَكَ عَسَى أَنْ يَبْعَثَكَ رَبُّكَ مَقَامًا مَحْمُودًا 

Dan pada sebahagian malam hari bertahajudlah, sebagai suatu ibadah tambahan bagimu; mudah-mudahan Tuhan-mu mengangkat kamu ke tempat yang terpuji. [Al-Isra : 79] 

tahajjud : تَـهَجُّد diambila dari ha ja da : هَجَدَ sinonim dari saharo, سَهَرَ (An-Nazi'at : 14, lihat arabicnya : بِالسَّاهِرَةِ), secara bahasa adalah bangun di malam hari. shalat malam dinamakan dengan tahajjud karena biasanya didahului dengan tidur terlebih dahulu. 
hanya saja ternyata kata ha ja da memiliki dua makna yang bertolak belakang, makna lain adalah tidur malam hari, jadi tergantung penggunaan dalam kalimat. [Lisanul Arab juz 3 hal 431] 

adapun qiyaamullail artinya adalah berdiri pada malam hari, diambil dari firman Allah : 

إِنَّ رَبَّكَ يَعْلَمُ أَنَّكَ تَقُومُ أَدْنَى مِنْ ثُلُثَيِ اللَّيْلِ وَنِصْفَهُ وَثُلُثَهُ وَطَائِفَةٌ مِنَ الَّذِينَ مَعَكَ 


Sesungguhnya Tuhanmu mengetahui bahwasanya kamu BERDIRI (baca : shalat.) kurang dari dua pertiga MALAM, atau seperdua malam atau sepertiganya dan (demikian pula) segolongan dari orang-orang yang bersama kamu [Al-Muzzammil : 20] 

dan Nabi Muhammad tidak pernah mengkhususkan kedua istilah tersebut dengan arti kalau tahajjud adalah dilakukan setelah tidur, kalau qiyamul lail sebelum tidur, lagipula dari surat Al-Muzzammil dapat difahami bahwa beliau shalat malam kadangkala dikerjakan di awal malam atau tengah malam atau sepertiga malam terakhir. 

kesimpulan : antara tahajjud dan qiyamullail tidak ada perbedaan di dalamnya dalam masalah tata cara shalat, perbedaannya hanya dalam penggunaan bahasa. 

demikian pula yang difahami oleh sahabat Ibnu 'Abbas atau para perawi hadits, mereka bahkan menggabungkannya, yaitu : berdiri malam hari = tahajjud : 


حَدَّثَنَا عَلِيُّ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ قَالَ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ قَالَ حَدَّثَنَا سُلَيْمَانُ بْنُ أَبِي مُسْلِمٍ عَنْ طَاوُسٍ 

سَمِعَ ابْنَ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا قَالَ كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا قَامَ مِنْ اللَّيْلِ 

يَتَهَجَّدُ قَالَ اللَّهُمَّ لَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ قَيِّمُ السَّمَوَاتِ 

Telah menceritakan kepada kami 'Ali bin 'Abdullah berkata, telah menceritakan kepada kami Sufyan berkata, telah menceritakan kepada kami Sulaiman bin Abu Muslim dari Thawus bahwa dia mendengar Ibnu 'Abbas radliallahu 'anhuma berkata; Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bila BERDIRI melaksanakan shalat MALAM, Beliau memulainya dengan membaca doa (istiftah: "Allahumma lakal hamdu. Anta qayyumus samaawaati..... [HR Al-Bukhari no 1053 dan 5842] 

Perhatikan Arabicnya : idzaa QOOMA minal LAILI YATAHAJJADA = apabila bangun malam hari (baca : qiyamullail-pen.) melakukan tahajjud..


Waktu shalat malam adalah setelah sholat ‘isya sampai dengan sebelum waktu sholat shubuh. Dengan demikian, semua shalat yang dilakukan setelah 'isya (di luar shalat sunat rawatib 2 raka'at setelah 'isya) sampai masuknya waktu shubuh, disebut dengan shalat malam.

Lalu, bagaimana dengan shalat tahajjud? Apakah bedanya dengan shalat malam???
Ibnu Faris berkata, “Adapun orang yang shalat ber-tahajud,  adalah orang yang salat di waktu malam.” (Lihat Fathul Bari, 3:5,)

Dari terjemahan tersebut, diketahui bahwa shalat malam dan shalat tahajjud adalah hal yang sama. Hanya beda istilah saja.

Banyak orang yang beranggapan bahwa untuk shalat tahajjud, kita harus tidur terlebih dahulu. Anggapan ini kurang tepat karena tidur bukanlah 'keharusan' atau 'syarat sah'nya.


Sekian penjelasan dari ane semoga bisa menambah Manfaat dan Barokah..Aamin