Pages

Senin, 31 Maret 2014

Orang Muslim jgn suka menghina

                                             

           Suka Mencaci dan Melaknat: 2 Sifat Buruk..

          Yang tak Layak Disandang seorang Muslim


Al-Hamdulillah, segala puji milik Allah, Rabb semesta alam. Shalawat dan salam atas Rasulillah –Shallallahu 'Alaihi Wasallam- keluarga dan para sahabatnya.

Dua sifat buruk dan dua akhlak tercela yang tak pantas disandang seorang muslim. Keduanya bukan sifat seorang mukmin dan bukan akhlaknya. Yaitu, suka mencaci dan melaknat.

Diriwayatkan dari Abdullah bin Mas’ud Radhiyallahu 'Anhu, Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda,
لَيْسَ المؤْمِنُ بِالطَّعَّانِ وَلَا اللَّعَّانِ وَلَا الفَاحِشِ وَلَا البَذِيءِ

“Seorang mukmin bukanlah orang yang suka mencela, melaknat, berperangai buruk, dan mengucapkan ucapan yang kotor.” (HR. Ahmad dan al-Tirmidzi)

Al-Tha’an: adalah orang yang merusak reputasi nama baik orang dengan ghibah, adu domba, mencela, menghina dan semisalnya. sedangkan 

la’aan: adalah orang yang sering melaknat manusia supaya mereka dijauhkan dari rahmat Allah. Prakteknya, bisa dengan kalimat laknat yang gamblang, seperti orang mal’un (terlaknat), la’natullah ‘alaik (laknat Allah atas dirimu), dan semisalnya.
Bisa juga dengan kalimat-kalimat yang menjurus ke sana, seperti mendoakan dengan kemurkaan Allah, dimasukkan ke neraka, atau supaya dihinakan di dunia dan akhirat, dan semisalnya.
Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda,

لَا تَلَاعَنُوا بِلَعْنَةِ اللَّهِ، وَلَا بِغَضَبِ اللَّهِ، وَلَا بِالنَّارِ

“Janganlah kalian saling melaknat dengan laknat Allah, dengan kemurkaan-Nya, dan jangan pula dengan siksa neraka.” (HR. Ahmad, Al-Tirmidzi, dan Abu Dawud, dari hadits Smaurah bin Jundab Radhiyallahu 'Anhu..


Dari Abu Ad-Darda` Radhiyallahu 'Anhu berkata: Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda:
لَا يَكُونُ اللَّعَّانُونَ شُفَعَاءَ وَلَا شُهَدَاءَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ

Sesungguhnya orang-orang yang suka melaknat itu tidak akan dapat menjadi syuhada’ (orang-orang yang menjadi saksi) dan tidak pula dapat memberi syafa’at pada hari kiamat kelak.” (HR. Muslim)


Alangkah indahnya jika kita selalu bermuhasabah diri Yakni lebih baik mengoreksi diri kita sendiri dahulu sebelum kita mengoreksi diri orang lain ...Sekian ..
                                                  " WASSALAMUALAIKUM "


Jumat, 28 Maret 2014

Menerima Takdir dengan Sabar


Cerita Petani miskin yang diam saja
Ada seorang petani miskin memiliki seekor kuda putih yg sangat cantik & gagah.
Suatu hari, seorang saudagar kaya ingin membeli kuda itu & menawarkan harga yg sangat tinggi. Sayang si petani miskin itu tidak menjualnya. Teman-2 nya menyayangkan & mengejek dia karena tdk menjual kudanya itu.
Keesokan hari nya, kuda itu hilang dr kandangnya. Maka teman-2 nya berkata :
- sungguh jelek nasibmu, padahal kalo kemarin di jual kamu kaya, skrg kudamu sdh hilang.
-Si petani miskin hanya diam saja.
Beberapa hari kemudian, kuda si petani kembali bersama 5 ekor kuda lainnya. Lalu teman-2 nya berkata :
- wah beruntung sekali nasibmu, ternyata kudamu membawa keberuntungan.
-Si petani hanya diam saja.
Beberapa hari kemudian, anak si petani yg sedang melatih kuda-2 baru mereka terjatuh dan kakinya patah. Teman2 nya berkata :
-rupanya kuda-2 itu membawa sial, lihat skrg anakmu kakinya patah.
-Si petani tetap diam tanpa komentar.
Seminggu kemudian terjadi peperangan di wilayah itu, semua anak muda di desa dipaksa utk berperang, kecuali si anak petani karena tdk bisa berjalan. Teman-2 nya mendatangi si petani sambil menangis :
- beruntung sekali nasibmu karena anakmu tdk ikut berperang, kami hrs kehilangan anak-2 kami.
Si petani kemudian berkomentar :
” Janganlah terlalu cepat membuat kesimpulan dgn mengatakan nasib baik atau jelek, semuanya adalah suatu rangkaian proses. Syukuri & terima keadaan yg terjadi saat ini, apa yg kelihatan baik hari ini belum tentu baik untuk hari esok. Apa yg buruk hari ini belum tentu buruk untuk hari esok.”
Tetapi yg PASTI : Tuhan paling tahu yg terbaik buat kita.. Bagian kita adalah :
“Mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Tuhan di dalam hidup kita”
                       ” DAN INGAT ALLAH ITU TIDAK PERNAH TIDUR !!! 

Jumat, 21 Maret 2014

Doa Malaikat untuk Manusia

                                                          

11 golongan Manusia yang Akan Menerima Doa para Malaikat.
Ada malaikat yang ditugaskan berdoa kepada makhluk manusia dan sudah tentu seseorang yang didoakan malaikat mendapat keistimewaan. Dalam hidup, kita sangat memerlukan bantuan rohani dalam menghadapi ujian yang kian menantang. Bantuan dan sokongan malaikat sangat diperlukan. Hari ini Ane ingin berbagi menyenaraikan antara jenis manusia yang akan menerima doa malaikat. Ketika itulah sewaktu kita menghadapi masalah, kerumitan, keperluan dan bimbingan, bukan saja kita perlukan kekuatan doa dari lidah, tetapi juga sokongan doa malaikat.

Antara Orang Yang Mendapat Doa Malaikat :

1. Orang Yang Tidur Dalam Keadaan Bersuci.
Rasulullah s.a.w bersabda, maksudnya:
“Sesiapa yang tidur dalam keadaan suci, malaikat akan bersamanya di dalam pakaiannya. Dia tidak akan bangun hingga malaikat berdoa: “Ya Allah, ampunilah hamba-Mu si fulan kerana tidur dalam keadaan suci.”
2. Orang Yang Sedang Duduk Menunggu Waktu Sholat.
Rasulullah s.a.w bersabda maksudnya:
“Tidaklah salah seorang antara kalian yang duduk menunggu sholat, selama ia berada dalam keadaan suci, kecuali kalangan malaikat akan mendoakannya: “Ya Allah, ampunilah ia. Ya Allah sayangilah ia”
3. Orang Yang Berada Di Saf Depan Sholat Berjemaah.
Rasulullah s.a.w bersabda, maksudnya:
“Sesungguhnya Allah dan kalangan malaikat-Nya berselawat ke atas (orang) yang berada pada saf depan.”
4. Orang yang menyambung saf pada sholat berjemaah (tidak membiarkan kekosongan di dalam saf).
Rasulullah s.a.w bersabda, maksudnya:
“Sesungguhnya Allah dan kalangan malaikat selalu berselawat kepada orang yang menyambung saf.”
5. Kalangan malaikat mengucapkan ‘Aamin’ bersamaan dengan seorang imam ketika selesai membaca al-Fatihah.
Rasulullah s.a.w bersabda maksudnya:
“Jika seorang imam membaca…(ayat terakhir al-Fatihah sehingga selesai), ucapkanlah oleh kamu ‘Aamiin’ kerana sesiapa yang ucapannya itu bertepatan dengan ucapan malaikat, dia akan diampuni dosanya yang lalu.”
6. Orang yang duduk di tempat sholatnya selepas melakukan sholat.
Rasulullah s.a.w bersabda, maksudnya:
“Kalangan malaikat akan selalu berselawat kepada satu antara kalian selama ia ada di dalam tempat sholat, di man a ia melakukan sholat.”
7. Orang yang melakukan sohlat Subuh dan Asar secara berjemaah.
Rasulullah s.a.w bersabda maksudnya:
“Kalangan malaikat berkumpul pada saat sholat Subuh lalu malaikat (yang menyertai hamba) pada malam hari (yang sudah bertugas malam hari hingga Subuh) naik (ke langit) dan malaikat pada siang hari tetap tinggal.
“Kemudian mereka berkumpul lagi pada waktu sholat Asar dan malaikat yang ditugaskan pada siang hari (hingga sholat Asar) naik (ke langit) sedangkan malaikat yang bertugas pada malam hari tetap tinggal lalu Allah bertanya kepada mereka: “Bagai man a kalian meninggalkan hamba-Ku?”
Mereka menjawab: “Kami datang sedangkan mereka sedang melakukan sholat dan kami tinggalkan mereka sedangkan mereka sedang melakukan sholat, ampunilah mereka pada hari kiamat.”
8. Orang yang mendoakan saudaranya tanpa pengetahuan orang yang didoakan.
Rasulullah s.a.w bersabda, maksudnya:
“Doa seorang Muslim untuk saudaranya yang dilakukan tanpa pengetahuan orang yang didoakannya adalah doa yang akan dikabulkan. Pada kepalanya ada seorang malaikat yang menjadi wakil baginya, setiap kali dia berdoa untuk saudaranya dengan sebuah kebaikan, malaikat itu berkata ‘Aamiin dan engkau pun mendapatkan apa yang ia dapatkan.”
9. Orang yang membelanjakan harta ke jalan Allah (infak).
Rasulullah s.a.w bersabda, maksudnya:
“Tidak satu hari pun dimana pagi harinya seorang hamba ada padanya kecuali dua malaikat turun kepadanya, satu antara kedua-duanya berkata: ‘Ya Allah, berikanlah ganti bagi orang yang berinfak… “
10. Orang yang sedang makan sahur.
Rasulullah s.a.w bersabda maksudnya:
“Sesungguhnya Allah dan kalangan malaikat-Nya berselawat kepada orang yang sedang makan sahur.”
11. Orang Yang Sedang Menziarah (melawat) Orang Sakit.
Rasulullah s.a.w bersabda, maksudnya:
“Tidaklah seorang mukmin menjenguk saudaranya kecuali Allah akan mengutus 70,000 malaikat untuknya yang akan berselawat kepadanya di waktu siang hingga petang dan di waktu malam hingga Subuh.”

Jumat, 14 Maret 2014

Inilah sebenar-benarnya saudara

Dalam al-Quran al-Karim Allah SWT telah berfirman:

إِنَّمَا الْمًؤْمِنُوْنَ إِخْوَةٌ فَأَصْلِحُوْا بَيْنَ أَخَوَيْكُمْ  وَاتَّقُوْا اللهَ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُوْنَ


“Sesungguhnya orang-orang mukmin itu adalah bersaudara, maka perbaikilah (perhubungan) antara dua saudara kamu yang bertelagah. Dan bertaqwalah kamu kepada Allah moga-moga kamu semua mendapat rahmat”. (Surah al-Hujurat: 10).

Ayat ini menjelaskan kepada kita bahawa setiap muslim itu merupakan saudara kepada muslim yang lain. Maka kita dituntut untuk mengeratkan hubungan persaudaraan dan mengelakkan sebarang tindakan yang bisa mencetuskan provokasi dan perpecahan umat.

Sesungguhnya persaudaraan dalam Islam dibina atas dasar Iman kepada Allah SWT. Sebagai hamba-hamba yang beriman kita perlu sedar bahawa  kita semua adalah bersaudara. Sabda Rasulullah SAW:

“Seseorang muslim  itu adalah saudara kepada muslim yang lain. Maka janganlah menzaliminya dan juga janganlah membiarkan dia dizalimi. Sesiapa yang menunaikan kehendak saudaranya maka sesungguhnya Allah akan menunaikan kehendaknya. Sesiapa yang membantu meringankan penderitaan saudaranya maka Allah SWT meringankan penderitaan-penderitaannya. Sesiapa yang menutup (keaiban) seseorang muslim maka Allah akan menutup keaibannya di akhirat kelak.” (Hadith riwayat al-Bukhari).

Hadith ini menjelaskan kepada kita tentang ganjaran bagi mereka yang memelihara hubungan persaudaraan sesama muslim. Dengan menjaga hubungan persaudaraan ini Allah SWT memelihara segala urusan kita sama ada di dunia mahupun di akhirat. Contohnya apabila kita membantu saudara kita dengan rasa ikhlas karena Allah SWT maka Allah akan menunaikan segala hajat yang kita pinta kepada-Nya.
Begitulah juga kita disuruh agar membantu saudara kita dengan meringankan kesedihan mahupun penderitaannya kerana Allah akan meringankan segala penderitaan kita ketika bertemu-Nya di akhirat kelak. Daripada hadith ini juga kita diminta untuk menutup keaiban dan apa sahaja kecelaan yang terdapat pada manusia lain kerana apabila kita menutup keaiban mereka maka Allah akan menutup segala keaiban kita.

Persaudaraan dalam Islam perlu melalui tiga proses yang utama. Pertamanya ialah al-Ta’aruf iaitu proses perkenalan. Pada peringkat ini akan berlaku hubungan saling mengenali seperti mengetahui nama, asal, tempat tinggal, perkerjaan dan sebagainya lagi yang perkaitan hanya dengan maklumat-maklumat peribadi. Setelah beberapa lama proses al-Ta’aruf itu berlaku maka ian akan sampai kepada proses kedua iaitu al-Tafahum iaitu proses untuk saling memahami antara sesama muslim. 
Pada waktu inilah kita akan mengenali rakan kita dengan lebih mendalam. Kita akan lebih faham tentang peribadi-peribadinya dengan lebih dekat. Hal ini termasuklah perkara-perkara yang disukai mahupun dibencinya. Setelah melalui proses al-Tafahum ini maka akan terbentuk pula proses yang ketiga iaitu al-Takaful atau al-Takamul iaitu proses lengkap melengkapi antara sesama muslim. Apabila sampai ke peringkat ini maka seseorang muslim itu akan cuba membantu dan melengkapi kehidupan sahabatnya yang lain. Malah kemungkinan akan sampai kepada peringkat al-Ithar yaitu mendahulukan saudara mahupun sahabatnya berbanding dirinya sendiri.
Apabila menyebut tentang persaudaraan sesama muslim maka ia melibatkan hubungan kita bersama ahli keluarga mahupun masyarakat sekeliling. Persaudaraan paling utama yang perlu dititik beratkan ialah hubungan silatul rahim sesama ahli keluarga iaitu mereka yang ada hubungan kerabat.  Contoh yang paling utama ialah seseorang anak itu perlu menghormati kedua ibu bapanya dengan mengikut segala perintah mereka berdua selagimana ianya tidak bertentangan dengan hukum syara’. 
Begitulah juga dengan menjaga hubungan silatulrahim sesama ahli keluarga yang lain. Amat menyedihkan apabila ada dikalangan masyarakat kita yang tidak bertegur sapa sesama ahli keluarga malah ada yang sanggup memutuskan tali silatul rahim yang telah terjalin sejak sekian lama.

Sesungguhnya hubungan silatulrahim ini cukup besar dan utama di sisi Allah SWT. Dalam sebuah hadith yang telah diriwayatkan oleh Aishah RA, Rasulullah SAW telah bersabda:

“Sesungguhnya hubungan silatulrahim itu akan tergantung dengan Arash. Dan dia berkata: Sesiapa yang menyambungkan aku maka Allah akan turut menyambungkan ia.” (Hadith Muttafaq ‘Alaih).

Pemahaman daripada hadith ini ialah sesiapa yang menjaga kukuh ikatan silatul rahim ini maka Allah swt akan menjaganya dan merahmati segala perjalanan hidupnya di dunia ini sehinggalah bertemu-Nya.
Dalam hadith yang lain Rasulullah SAW turut bersabda:

“Sesiapa yang ingin supaya Allah membuka pintu rezeki baginya dan juga memanjangkan umurnya maka kukuhkanlah ikatan silatul rahim.” (Hadith riwayat al-Bukhari).

Daripada hadith ini jelas menceritakan kepada kita bahwa sesiapa yang menjaga hubungan silatul rahim maka Allah swt akan memudahkan urusan kehidupannya dengan memurahkan rezeki kepada hamba-hamba-Nya dan juga pada masa yang sama Allah memanjangkan usianya bersama-sama nikmat-nikmat tersebut.

Di samping itu kita juga diwajibkan menjaga hubungan persaudaraan dengan manusia yang paling hampir dengan  kita yaitu jiran/tetangga. Malah dalam sebuah hadith yang diriwayatkan oleh Imam al-Bukhari dan Imam Muslim, Rasulullah SAW telah meletakkan kecintaan kepada tetangga sebagai salah satu daripada ciri-ciri mereka yang beriman kepada Allah SWT. Dalam hadith yang lain dengan riwayat yang sama Rasulullah SAW telah menyatakan bahwa memuliakan jiran tetangga terdiri daripada sifat-sifat orang yang beriman.

Namun sesuatu yang amat menyedihkan apabila kemesraan sesama tetangga ini dipandang remeh oleh masyarakat kita pada hari ini terutama di perkotaan. Malah ada di kalangan kita yang mungkin tidak begitu suka dengan kemesraan jiran walaupun hanya untuk bertegur sapa. Ingatlah bahwa tetangga adalah insan yang paling hampir dengan kita. 


Tiada manusia lain yang lebih pantas untuk membantu kita di kala susah melainkan tetangga yang berada di sebelah rumah kita. Maka muliakanlah tetangga dan jangan sekali-kali menyakiti hatinya kerana menyakiti hati tetangga termasuk daripada dosa-dosa besar di sisi Allah SWT

Jumat, 07 Maret 2014

" Makanan ahli Neraka "


    

                                             

  3 Jenis Makanan Dalam Neraka

Neraka merupakan suatu tempat yang wajib diyakini oleh umat Islam sebagai satu tempat pembalasan yang mempunyai kesengsaraan abadi setelah mati. Jika baik amal seorang manusia itu, dengan rahmat Allah, dia akan masuk ke syurga dan jika buruk amal seseorang manusia itu, dia akan dihumban ke dalam neraka dan diberi 3 jenis makanan yang
mengerikan ini.
Apakah 3 jenis makanan di neraka itu?
(1) ZAQQUM
Firman Allah swt: Sesungguhnya pohon zaqqum itu, makanan orang yang banyak berdosa. Ia bagaikan kotoran minyak yang mendidih di dalam perut, seperti mendidihnya air yang amat panas. (43 – 46 : ad-Dukhan)Firman Allah swt: (Makanan surga) itukah hidangan yang lebih baik ataukah pohon zaqqum.? Sesungguhnya Kami menjadikan pohon zaqqum itu sebagai ujian bagi orang-orang yang zalim (samada mereka percaya atau tidak). Sesungguhnya ia adalah sebatang pohon yang tumbuh dari dasar neraka. Buahnya seperti kepala syaitan-syaitan. Maka sesungguhnya mereka benar-benar memakan sebagian dari buah pohon itu sehingga memenuhi perutnya dengan buah zaqqum itu. (62 – 66 : as-Saffat).
Ibnu Abbas berkata:
“Sesungguhnya Nabi saw membaca ayat ini: “bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam.”
Rasulullah saw bersabda:
“Sekiranya setitis zaqum menitis ke dunia nescaya akan merosakkan seluruh kehidupan ahli dunia. Bagaimana keadaan orang yang setiap hari buah zaqum menjadi makanannya?”
Hadis riwayat Tirmizi, Nasaie, Ibnu Majah dan Ibnu Hibban. Syekh Syuaib menyatakan sanad hadis ini sahih.Imam Ibnu Kathir berkata: “Allah swt menyatakan mereka memakan pokok ini walaupun rupanya sangat buruk dan sangat hodoh. Tambahan lagi dengan rasanya yang tidak sedap dan bau yang busuk. Mereka terpaksa makan kerana tidak ada yang lain.”
(2) GISLIN
Firman Allah swt: Maka tiada seorang temanpun baginya pada hari ini di neraka ini Dan tiada (pula) makanan sedikitpun (baginya) kecuali dari darah dan nanah. Tidak ada yang memakannya kecuali orang-orang yang berdosa. (35-37 : al-Haqqah).
Ulama berselisih pendapat terhadap hakikat Gislin seperti berikut:
1~ Nanah ahli neraka yang keluar dari luka dan kemaluan mereka. (Ibnu Abbas)
2~ Pohon yang menjadi makanan ahli neraka. (Dahhak dan Rabie bin Anas)
3~ Air dari basuhan daging dan darah ahli neraka. (Akhfasy)
(3) DARIE’
Firman Allah swt:
Mereka tiada memperoleh makanan selain dari pohon yang berduri. yang tidak menggemukkan dan tidak pula menghilangkan lapar. ( 6 dan 7 : al-Ghasiah)
Para Ulama berselisih pendapat terhadap Darie’. Diantaranya adalah seperti berikut:
1~ Tumbuhan yang berduri yang melata di tanah. (Pendapat Ikrimah, Mujahid dan kebanyakan ulama tafsir).
2~ Batu (pendapat Said bin Jubair).
3~ Tumbuhan hijau yang busuk. Ianya dilemparkan laut ke daratan. (pendapat Khalil).
4~ Pohon berasal dari api neraka. (Pendapat Ibnu Abbas)
Pendapat yang dipilih adalah seperti yang dinyatakan oleh Imam Qurtubi:
“Pendapat yang lebih jelas adalah ianya pokok yang berduri seperti ianya di dunia. Daripada Ibnu Abbas ra,
Nabi saw bersabda: “ Darie adalah sesuatu yang ada dalam neraka. Ia meyerupai duri. Lebih pahit dari pokok lidah buaya. Lebih busuk dari bangkai. Lebih panas dari api. Allah swt namakannya sebagai Darie.” (Hadis riwayat Ibnu Mardawiyah – sanadnya lemah)
MAKANAN YANG SUKAR UNTUK DITELAN
Kerana sesungguhnya pada sisi Kami ada belenggu-belenggu yang berat dan neraka yang menyala-nyala. Dan makanan yang menyebabkan tercekik di kerongkong dan azab yang pedih. (12 – 13 : al-Haqqah)
Ibnu Abbas berkata:
“Makanan yang tidak boleh ditelan dan tersangkut di halkum. Tidak boleh turun ke perut dan tidak boleh dikeluarkan. Makanan ini adalah Gislin, Zaqqum dan Dharie.”
KELAPARAN YANG MENYEKSAKAN
Abu Darda berkata: Rasulullah saw bersabda: “ Dicampakkan rasa lapar kepada ahli neraka. Kelaparan yang mereka rasai menyamai azab yang mereka alami dalam neraka. Lalu mereka menjerit meminta tolong dan mereka pun diberikan Darie yang tidak menghilangkan kelaparan mereka. Lalu mereka menjerit meminta makanan dan mereka pun dibawa makanan yang menyebabkan mereka tercekik.
Mereka teringat kalau tercekik didunia mereka hilangkan dengan air. Mereka pun meminta air minuman. Lalu mereka diberi air yang sangat panas dengan besi-besi panjang yang berkapala sabit. Muka mereka hangus terbakar apabila air ini menghampiri mereka. Segala isi perut terputus apabila masuk kedalam perut mereka.”
Hadis riwayat Tirmizi dengan sanad yang lemah. Kebanyakan apa yang disebut dalam hadis ini ada disebut dalam ayat Quran dan Hadis sahih yang lain.

Senin, 03 Maret 2014

Perbuatan yang tidak TERPUJI

                                                                                      

                                   
Kawasan Masjidil Haram seputaran Ka'bah, Mekah, Arab Saudi sempat heboh Jumat (28/2) petang. Komandan Regu Surtah atau polisi Masjidil Haram, buru-buru mengosongkan Hijir Ismail sekitar 30 menit.
Polisi wanita Masjidil Haram kemudian menahan seorang jemaah umrah asal Indonesia, Hajjah Nur Jannah binti Amiin (56 tahun). Dia ditangkap dengan tuduhan serius mencuri dan menggunting bagian kain selubung atau kiswah ka'bah.
Kejadian ini bermula sekitar 15.00 waktu setempat. Saat itu, sektiar 75 jamaah asal Pangkep, Sulawesi Selatan, termasuk pasangan suami istri, Haji Miradj Hamid (57) dan Hajjah Nur Jannah Amin, beserta dua saudara dan ipar yang berangkat umrah.
Polisi wanita Masjidil Haram sempat menahan rombongan Jannah. Ada seorang jamaah berkursi roda, masuk ke Hijir Ismail, menyimpan tas di luar hijir Ismail untuk berdoa dan salat. Jannah ngotot masuk membawa tas yang berisi gunting ukuran sedang.
Dan lolos dari pemeriksaan. Ia kemudian menarik ujung kain lalu menggunting kiswah bagian bawah seukuran pantat cangkir (bundar).
Usai menggunting, Jannah tertangkap tangan Surtahah Haram (Polwan Masjidl Haram) di dekat pintu keluar Hijir Ismail. Suasana Masjidil Haram pun heboh. Komandan Regu Surtah Masjidl Haram, langsung kosongkan Hijir Ismail sekitar 30 menit. Rais Surtah (komandan polisi) dan kebersihan, dan juru jahit dari pabrik kiswah didatangkan untuk tambal Kiswah yang digunting Nur Jannah.
Bersama Hj Bahriani digelandang ke Maktab (kantor) polisi Haram di dekat kawasan Misfalah dan Pos Pemadam Kebakaran. Jannah disel. Suaminya H Miradj harus menetap sementara sebagai Damaan atau penjamin bersama seorang mukimin, warga asal Indonesia di Mekkah. Jannah dikenakan pasal kejahatan luar biasa, kasus pencurian dan peurusakan diMasjidil Haram
Nur Jannah, tertangkap tangan menggunting kiswah Kakbah, di sisi utara lingkaran tembok batu,  Hijr Ismail, usai menunaikan salat Asar. Dia melakukan aksinya sekitar 10 jam sebelum terbang kembali ke Tanah Air.
"Ya, dia masih ditahan di Maktabu Surtah, sampai sekarang," kata Abdal Madjid Azzain, petugas Muazsasah Dallah Mekkah, Arab Saudi, usai menjalani pemeriksaan di kantor pusat polisi berdekatan Masjidil Haram,  Minggu (2/3) kemarin.
Madjid menyebutkan kasus yang menimpa Nurjannah terbilang extra crime, kejahatan tak biasa. Ibu enam anak ini ditahan atas tuduhan dua kasus serius sekaligus, pencurian dan peurusakan di kompleks Masjidil Haram, Mekah. "Dia mencuri, dan merusak, bukti Kiswah dan gunting masih di polisi," kata Madjid.
Muazazah adalah otoritas pihak ketiga yang dipercaya Gubernur Mekah dan Kementerian Hajj dan Umrah Kerajaan Arab Saudi, untuk mendatangkan jamaah umrah dan haji asal Asia.
Muasassah Dallah adalah salah salah satu konsursium yang menjadi mitra PT Alfi Tour Hajj and Umrah Service, perusahaan jasa perjalanan wisata religi, asal Makassar.
PT Alfi Tour inilah yang memberangkatkan tersangka Nurjannah bersama suaminya, Hajji Miradj Bin Hamid (62) dan 72 jamaah umrah asal Pangkep. 
Hari Minggu (2/3), sekitar pukul 09.00 Wita, sebanyak 73 jamaah umrah asal Pangkep itu, tiba di Bandara Internasional Sultan Hasanuddin Makassar di Mandai, Maros.
"Alhamdulillah, tadi pagi, rombongan sudah tiba dengan selamat di Tanah Air," kata Nuluddin Alwi, operator PT Alfi Tour.
Nur Jannah yang juga warga Jalan Campagaya No 9, Kelurahan Jagong, Kecamatan Pangkajene, Pangkep ini, berangkat ke Tanah Suci, Jumat (14/2) lalu.
Sejatinya, Jannah juga sudah tiba di rumahnya, siang kemarin. Namun, kerena insiden kriminal di Tanah Haram itu, Jannah dan suaminya masih harus tinggal di Mekah, hingga waktu yang belum ditentukan.
Informasi penangkapan Jannah sendiri, telah dikirim ke beberapa Redaksi antaranya TRIBUNnews.com, kelompok Kompas Gramedia, Sabtu (1/3) malam, atau Jumat (28/2) petang  waktu Arab Saudi, dari salah seorang jamaah umrah asal Makassar,  Safar yang sempat berada di Masjdil Haram, beberapa jam setelah insiden ini.
Ketarangan Safar ini kemudian dikonfirmasikan terpisah oleh Nuluddin Alwi, pemilik Alfi Tour. "Kami ini ibarat pengantar tamu Allah ke Tanah Suci, perilaku dan sikap jamaah apalagi terkait masalah hukum di luar kewenangan kami," kata Nuluddin, tadi malam.