Pages

Selasa, 16 Februari 2016

Dosa-dosa Suami terhadap Istri

                                  


32 Dosa Suami pada Istri, Nomor 5 dan 31 Sering Dilakukan!


Tanpa kita sadari dalam kehidupan keluarga tidak jarang para suami melakukan tindakan yang menyimpang dari ketentuan Allah SWT, dan telah melanggar hak–hak pasangannya.
Oleh karena itu perlu sekali para suami mengetahui perbuatan-perbuatan yang oleh Islam dikategorikan sebagai tindakan durhaka terhadap istri. Apa saja?

1. Lalai berbakti kepada orangtua setelah menikah
2. Kurang serius dalam mengharmonisasikan antara istri dan orangtua
3. Ragu dan buruk sangka kepada istri
4. Kurang memiliki sikap cemburu terhadap istri
5. Meremehkan kedudukan istri
6. Melepaskan kendali kepemimpinan dan menyerahkannya kepada istri
7. Memakan harta istri secara batil
8. Kurang semangat dalam mengajari istri ajaran-ajaran agamanya
9. Bersikap pelit terhadap istri
10. Datang secara tiba-tiba setelah lama pergi
11. Banyak mencela dan mengkritik istri
12. Kurang berterima kasih dan memotivasi istri
13. Banyak bersengketa dengan istri
14. Lama memutus hubungan dan meninggalkan istri tanpa sebab yang jelas
15. Sering berada di luar rumah dan jarang bercengkrama dengan keluarga
16. Interaksi yang buruk dengan istri
17. Tidak menganggap penting berdandan untuk istri
18. Kurang perhatian terhadap doa yang dituntun ketika menggauli istri
19. Kurang memperhatikan Etika, Hikmah dan Hukum hubungan badan
20. Menyebarkan rahasia ranjang
21. Tidak mengetahui kondisi biologis perempuan
22. Menggauli istri ketika haid
23. Menggauli istri pada duburnya
24. Memukul istri tanpa alasan
25. Kesalahan tujuan poligami
26. Tidak bersikap adil antara beberapa istri
27. Terburu-buru dalam urusan talak
28. Tidak mau mentalak, padahal sudah tidak mungkin ada perbaikan dan kecocokan
29. Mencela istri setelah berpisah dengannya
30. Menelantarkan anak-anak setelah mentalak istri
31. Kurang setia terhadap istri
32. Kurang puas dan selalu melirik perempuan lain

Demikianlah Ke-32 perbuatan tercela yang dibenci Oleh Allah SWT dan merupakan kedurhakaan terhadap istri yang jika para suami langgar maka rahmat dan nikmat Allah tidak akan mereka rasakan... F A H A M wahai para Suami ???

Senin, 01 Februari 2016

Dosa menyakiti SUAMI/ISTRI dlm Rumah Tangga

                                                                                     
    
Agama Islam Melarang Umatnya melakukan KDRT.
Perbuatan menyakiti suami atau suami yang menyakiti istrinya termasuk kepada dosa yang besar, karena mengundang murka Allah ‘azza wa jalla.

Menyakiti Suami
   قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِِ وَ آلِهِ : مَنْ كَانَ لَهُ امْرَأَةٌ تُؤْذِيْهِ لَمْ يَقْبَلِ اللهُ صَلاَتَهَا وَلاَ حَسَنَةٌ مِنْ عَمَلِهَا حَتَّىتُعِيْنَهُ وَتُرْضِيَهُ وَإِنْ صَامَتِ الدَّهْرَ...وَعَلَى الرَّجُلِ مِثْلُ ذَالِكَ الْوِزْرِ كَانَ لَهَا مُؤْذِيًا ظَالِمًا
Rasûlullâh saw telah berkata, "Siapa yang punya istri yang suka menyakitinya, Allah tidak akan menerima shalatnya dan yang baik dari amalnya yang lain hingga dia membantunya dan membuatnya rela walaupun si istri itu shaum sepanjang masa… dan atas lelaki juga dosa semisal itu jika dia menyakitinya dan menzaliminya."

   قَالَ أَبُو عَبْدِ اللهِ عَلَيْهِ السَّلاَمُ : مَلْعُونَةٌ مَلْعُونَةٌ اِمْرَأَةٌ تُؤْذِي زَوْجَهَا وَ تَغُمُّهُوَ سَعِيْدَةٌ سَعِيْدَةٌ اِمْرَأَةٌ تُكْرِمُ زَوْجَهَاوَ لاَ تُؤْذِيْهِوَ تُطِيْعُهُ فِي جَمِيْعِ أَحْوَالِهِ
Abû ‘Abdillâh as berkata, "Terkutuklah, terkutuklah wanita yang menyakiti suaminya dan membuatnya sedih, dan beruntunglah, beruntunglah perempuan yang memuliakan suaminya, tidak menyakitinya dan mentaatinya dalam segala halnya."  

Menyakiti Istri
 
    قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِِ وَ آلِهِ : أَلاَ وَ إِنَّ اللهَ وَرَسُولَهُ بَرِيْئَانِ مِمَّنْ أَضَرَّ بِامْرَأَتِهِ حَتَّى تَخْتَلِعَ مِنْهُ
  Rasûlullâh saw bersabda, "Ketahuilah, sesungguhnya Allah dan Rasûl-Nyaberlepas diri dari lelaki yang menyusahkan istri hingga istrinya itu mengajukankhulu‘ (menceraikan suami) darinya."   

   قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِِ وَ آلِهِ : إِنِّي لأَتَعَجَّبُ مِمَّنْ يَضْرِبُ امْرَأَتَهُ وَ هُوَ بِالضَّرْبِ أَوْلَى مِنْهَا
Rasûlullâh saw bersabda, "Sungguh aku heran kepada lelaki yang memukul istrinya padahal dia lebih pantas untuk dipukul dari pada istrinya." 

قَالَ أَمِيْرُ الْمُؤْمِنِيْنَ عَلَيْهِ السَّلاَمُ : لاَ يَكُنْ أَهْلُكَ أَشْقَى الْخَلْقِ بِكَ
Amîrul Mu`minîn as berkata, "Jangan sampai is-trimu menjadi lebih burukakhlaknya dengan bersuamikan kamu."

Sabar atas Pasangan yang Berakhlak Buruk
Ketika pasangan kita (suami atau istri) berakhlak buruk, maka hendaknya kita bersabar, dan dengan kesabaran itu Allah ‘azza wa jalla akan memberi paha-la yang besar. Nabi Ayyûb as mempunyai istri yang sebagian perilakunya tidak baik dan beliau bersabar atas tingkah laku istrinya yang tidak baik itu sehingga beliau mendapat pahala yang besar. Ãsiyah binti Mu-zâhim yang sangat shâlihah punya suami yang jahat yang bergelar Fir‘aun, dan dia bersabar atas perangai buruk suaminya itu hingga dia mendapatkan pahala yang sangat besar. Dan orang yang punya suami atau istri yang berakhlak buruk dan dia bersabar atas akhlak yang buruk dari pasangannya itu akan diberi pa-hala yang besar seperti halnya Nabi Ayyûb as atau Ãsiyah as.

قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِِ وَ آلِهِ : مَنْ صَبَرَ عَلَى سُوءِ خُلُقِ امْرَأَتِهِ وَ احْتَسَبَهُ أَعْطَاهُ اللهُ بِكُلِّ مَرَّةٍ يَصْبِرُ عَلَيْهَامِنَ الثََّوَابِ مَا أَعْطَى أَيُّوْبَ عَلَيْهِ السَّلاَمُ عَلَى بَلاَئِهِوَ كَانَ عَلَيْهَا مِنَ الْوِزْرِ فِي كُلِّ يَومٍ وَ لَيْلَةٍ مِثْلَ رَمْلٍ عَالِجٍ...
Rasûlullâh saw bersabda, "Siapa yang sabar atas keburukan perilaku istrinya dan dia mengharapkan pahalanya, niscaya Allah akan memberinya dengan setiap kali dia bersabar atasnya dari pahala yang Allah berikan kepada Ayyûb as atas balanya, dan si istri akan dapat dosa pada setiap hari dan malam semisal tumpukan pasir…"

قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِِ وَ آلِهِ : مَنْ صَبَرَتْ عَلَى سُوْءِ خُلُقِ زَوْجِهَا أَعْطَاهَا مِثْلَ (ثَوَابِآسِيَةَ بِنْتِ مُزَاحِمٍ
Rasûlullâh saw bersabda, "Siapa yang sabar atas keburukan akhlak suaminya, niscaya Dia (Allah) memberinya seperti (pahala) Ãsiyah binti Muzâhim." Perbuatan menyakiti suami atau suami yang menyakiti istrinya termasuk kepada dosa yang besar, karena mengundang murka Allah ‘azza wa jalla.

Menyakiti Suami

   قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِِ وَ آلِهِ : مَنْ كَانَ لَهُ امْرَأَةٌ تُؤْذِيْهِ لَمْ يَقْبَلِ اللهُ صَلاَتَهَا وَلاَ حَسَنَةٌ مِنْ عَمَلِهَا حَتَّىتُعِيْنَهُ وَتُرْضِيَهُ وَإِنْ صَامَتِ الدَّهْرَ...وَعَلَى الرَّجُلِ مِثْلُ ذَالِكَ الْوِزْرِ كَانَ لَهَا مُؤْذِيًا ظَالِمًا
Rasûlullâh saw telah berkata, "Siapa yang punya istri yang suka menyakitinya, Allah tidak akan menerima shalatnya dan yang baik dari amalnya yang lain hingga dia membantunya dan membuatnya rela walaupun si istri itu shaum sepanjang masa… dan atas lelaki juga dosa semisal itu jika dia menyakitinya dan menzaliminya."

   قَالَ أَبُو عَبْدِ اللهِ عَلَيْهِ السَّلاَمُ : مَلْعُونَةٌ مَلْعُونَةٌ اِمْرَأَةٌ تُؤْذِي زَوْجَهَا وَ تَغُمُّهُوَ سَعِيْدَةٌ سَعِيْدَةٌ اِمْرَأَةٌ تُكْرِمُ زَوْجَهَاوَ لاَ تُؤْذِيْهِوَ تُطِيْعُهُ فِي جَمِيْعِ أَحْوَالِهِ
Abû ‘Abdillâh as berkata, "Terkutuklah, terkutuklah wanita yang menyakiti suaminya dan membuatnya sedih, dan beruntunglah, beruntunglah perempuan yang memuliakan suaminya, tidak menyakitinya dan mentaatinya dalam segala halnya."

Menyakiti Istri

   قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِِ وَ آلِهِ : أَلاَ وَ إِنَّ اللهَ وَرَسُولَهُ بَرِيْئَانِ مِمَّنْ أَضَرَّ بِامْرَأَتِهِ حَتَّى تَخْتَلِعَ مِنْهُ
   Rasûlullâh saw bersabda, "Ketahuilah, sesungguhnya Allah dan Rasûl-Nyaberlepas diri dari lelaki yang menyusahkan istri hingga istrinya itu mengajukankhulu‘ (menceraikan suami) darinya."   

   قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِِ وَ آلِهِ : إِنِّي لأَتَعَجَّبُ مِمَّنْ يَضْرِبُ امْرَأَتَهُ وَ هُوَ بِالضَّرْبِ أَوْلَى مِنْهَا
Rasûlullâh saw bersabda, "Sungguh aku heran kepada lelaki yang memukul istrinya padahal dia lebih pantas untuk dipukul dari pada istrinya." 

قَالَ أَمِيْرُ الْمُؤْمِنِيْنَ عَلَيْهِ السَّلاَمُ : لاَ يَكُنْ أَهْلُكَ أَشْقَى الْخَلْقِ بِكَ
Amîrul Mu`minîn as berkata, "Jangan sampai is-trimu menjadi lebih burukakhlaknya dengan bersuamikan kamu."

Sabar atas Pasangan yang Berakhlak Buruk
Ketika pasangan kita (suami atau istri) berakhlak buruk, maka hendaknya kita bersabar, dan dengan kesabaran itu Allah ‘azza wa jalla akan memberi paha-la yang besar. Nabi Ayyûb as mempunyai istri yang sebagian perilakunya tidak baik dan beliau bersabar atas tingkah laku istrinya yang tidak baik itu sehingga beliau mendapat pahala yang besar. Ãsiyah binti Mu-zâhim yang sangat shâlihah punya suami yang jahat yang bergelar Fir‘aun, dan dia bersabar atas perangai buruk suaminya itu hingga dia mendapatkan pahala yang sangat besar. Dan orang yang punya suami atau istri yang berakhlak buruk dan dia bersabar atas akhlak yang buruk dari pasangannya itu akan diberi pa-hala yang besar seperti halnya Nabi Ayyûb as atau Ãsiyah as.

قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِِ وَ آلِهِ : مَنْ صَبَرَ عَلَى سُوءِ خُلُقِ امْرَأَتِهِ وَ احْتَسَبَهُ أَعْطَاهُ اللهُ بِكُلِّ مَرَّةٍ يَصْبِرُ عَلَيْهَامِنَ الثََّوَابِ مَا أَعْطَى أَيُّوْبَ عَلَيْهِ السَّلاَمُ عَلَى بَلاَئِهِوَ كَانَ عَلَيْهَا مِنَ الْوِزْرِ فِي كُلِّ يَومٍ وَ لَيْلَةٍ مِثْلَ رَمْلٍ عَالِجٍ...
Rasûlullâh saw bersabda, "Siapa yang sabar atas keburukan perilaku istrinya dan dia mengharapkan pahalanya, niscaya Allah akan memberinya dengan setiap kali dia bersabar atasnya dari pahala yang Allah berikan kepada Ayyûb as atas balanya, dan si istri akan dapat dosa pada setiap hari dan malam semisal tumpukan pasir…"

قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِِ وَ آلِهِ : مَنْ صَبَرَتْ عَلَى سُوْءِ خُلُقِ زَوْجِهَا أَعْطَاهَا مِثْلَ (ثَوَابِآسِيَةَ بِنْتِ مُزَاحِمٍ
Rasûlullâh saw bersabda, "Siapa yang sabar atas keburukan akhlak suaminya, niscaya Dia (Allah) memberinya seperti (pahala) Ãsiyah binti Muzâhim."