Inilah resikonya jika anda menanggalkan jilbab
Berikut ini beberapa hal yang akan timbul apabila jilbab ditanggalkan:
- Tidak ada bedanya penampilan wanita muslim dengan kafir
Allah memerintahkan kaum muslimah untuk berjilbab, salah satunya adalah agar mereka lebih dikenal dan diketahui sebagai muslimah. Jadi, jilbab sesungguhnya adalah pakaian identitas seorang muslimah. Pakaian inilah yang membedakan seorang wanita Islam dengan wanita kafir. Dengan pakaian ini, jelas wanita akan tampak lebih berharga dan terhormat, dibandingkan wanita yang mengumbar auratnya. Sebagaimana barang dagangan, biasanya yang tertutup dengan rapi, lebih berharga dan lebih mahal daripada yang diobral dan bisa dijamah semua orang.
- Tidak ada bedanya penampilan wanita muslim dengan kafir
Allah memerintahkan kaum muslimah untuk berjilbab, salah satunya adalah agar mereka lebih dikenal dan diketahui sebagai muslimah. Jadi, jilbab sesungguhnya adalah pakaian identitas seorang muslimah. Pakaian inilah yang membedakan seorang wanita Islam dengan wanita kafir. Dengan pakaian ini, jelas wanita akan tampak lebih berharga dan terhormat, dibandingkan wanita yang mengumbar auratnya. Sebagaimana barang dagangan, biasanya yang tertutup dengan rapi, lebih berharga dan lebih mahal daripada yang diobral dan bisa dijamah semua orang.
- Menjadikan wanita hilang rasa malunya, terjajah oleh mode dan dieksploitasi
Seorang wanita yang tidak berjilbab, biasanya akan berpakaian mengikuti tren atau mode yang berkembang. Padahal mode berpakaian itu selalu berubah-ubah, meskipun sama-sama mengumbar aurat. Berbagai model pakaian modis dan terlihat seksi ingin dibeli dan dipakainya. Karena itu, saat ini, marak anak-anak remaja yang berpakaian “kurang bahan” dan bergaya ala artis. Tentu ini sangat memprihatinkan.
Di sisi lain, banyak wanita yang kebetulan memiliki tubuh indah dan wajah cantik, tergiur untuk menjadi fotomodel, bintang iklan atau mengikuti berbagai kontes kecantikan. Yang dinilai dari mereka cuma tinggi badan, lingkar dada, dan segala hal yang sifatnya fisik, bukan intelektualitas serta akhlak. Di sana aurat perempuan diumbar di bawah lensa kamera, rasa malu dibuang jauh-jauh. Sebenarnya, itu semua adalah penghinaan bagi martabat kaum wanita. Wanita hanya dijadikan pelaris barang dagangan. Sayang, demi uang, banyak wanita yang tidak merasa terhina, dan malah bangga menjalani profesi itu.
Seorang wanita yang tidak berjilbab, biasanya akan berpakaian mengikuti tren atau mode yang berkembang. Padahal mode berpakaian itu selalu berubah-ubah, meskipun sama-sama mengumbar aurat. Berbagai model pakaian modis dan terlihat seksi ingin dibeli dan dipakainya. Karena itu, saat ini, marak anak-anak remaja yang berpakaian “kurang bahan” dan bergaya ala artis. Tentu ini sangat memprihatinkan.
Di sisi lain, banyak wanita yang kebetulan memiliki tubuh indah dan wajah cantik, tergiur untuk menjadi fotomodel, bintang iklan atau mengikuti berbagai kontes kecantikan. Yang dinilai dari mereka cuma tinggi badan, lingkar dada, dan segala hal yang sifatnya fisik, bukan intelektualitas serta akhlak. Di sana aurat perempuan diumbar di bawah lensa kamera, rasa malu dibuang jauh-jauh. Sebenarnya, itu semua adalah penghinaan bagi martabat kaum wanita. Wanita hanya dijadikan pelaris barang dagangan. Sayang, demi uang, banyak wanita yang tidak merasa terhina, dan malah bangga menjalani profesi itu.
- Maraknya pelecehan dan tindak asusila terhadap wanita
Saat ini sangat marak diberitakan berbagai kasus pelecehan seksual maupun tindak perkosaan terhadap kaum wanita. Dalam berbagai kasus tersebut, kesalahan bukan 100% dari pihak lelaki, karena kadang wanita juga berperan dengan berpakaian minim dan merangsang.
Sebenarnya, dengan berjilbab, seorang wanita telah “membantu” kaum Adam untuk menjaga pandangannya dari hal yang diharamkan. Sebaliknya, dengan mengumbar aurat, seorang wanita juga telah memancing laki-laki untuk mengumbar pandangan dan hasrat seksualnya. Mereka memancing para lelaki untuk “mengganggunya.”
Saat ini sangat marak diberitakan berbagai kasus pelecehan seksual maupun tindak perkosaan terhadap kaum wanita. Dalam berbagai kasus tersebut, kesalahan bukan 100% dari pihak lelaki, karena kadang wanita juga berperan dengan berpakaian minim dan merangsang.
Sebenarnya, dengan berjilbab, seorang wanita telah “membantu” kaum Adam untuk menjaga pandangannya dari hal yang diharamkan. Sebaliknya, dengan mengumbar aurat, seorang wanita juga telah memancing laki-laki untuk mengumbar pandangan dan hasrat seksualnya. Mereka memancing para lelaki untuk “mengganggunya.”
- Termasuk golongan penghuni neraka
Imam Muslim menuturkan sebuah riwayat, bahwasanya Rasulullah bersabda;
Imam Muslim menuturkan sebuah riwayat, bahwasanya Rasulullah bersabda;
صِنْفَانِ مِنْ أَهْلِ النَّارِ لَمْ أَرَهُمَا قَوْمٌ مَعَهُمْ سِيَاطٌ كَأَذْنَابِ الْبَقَرِ يَضْرِبُونَ بِهَا النَّاسَ وَنِسَاءٌ كَاسِيَاتٌ عَارِيَاتٌ مُمِيلَاتٌ مَائِلَاتٌ رُءُوسُهُنَّ كَأَسْنِمَةِ الْبُخْتِ الْمَائِلَةِ لَا يَدْخُلْنَ الْجَنَّةَ وَلَا يَجِدْنَ رِيحَهَا وَإِنَّ رِيحَهَا لَيُوجَدُ مِنْ مَسِيرَةِ كَذَا وَكَذَا
“Ada dua golongan manusia yang menjadi penghuni neraka, yang sebelumnya aku tidak pernah melihatnya; yakni, sekelompok orang yang memiliki cambuk seperti ekor sapi yang digunakan untuk menyakiti umat manusia; dan wanita yang membuka auratnya dan berpakaian tipis merangsang berlenggak-lenggok dan berlagak, kepalanya digelung seperti punuk unta. Mereka tidak akan dapat masuk surga dan mencium baunya. Padahal, bau surga dapat tercium dari jarak sekian-sekian.”(Riwayat Muslim)
“Ada dua golongan manusia yang menjadi penghuni neraka, yang sebelumnya aku tidak pernah melihatnya; yakni, sekelompok orang yang memiliki cambuk seperti ekor sapi yang digunakan untuk menyakiti umat manusia; dan wanita yang membuka auratnya dan berpakaian tipis merangsang berlenggak-lenggok dan berlagak, kepalanya digelung seperti punuk unta. Mereka tidak akan dapat masuk surga dan mencium baunya. Padahal, bau surga dapat tercium dari jarak sekian-sekian.”(Riwayat Muslim)
Di dalam Syarah Shahih Muslim, Imam Nawawi berkata, “Hadits ini termasuk salah satu mukjizat kenabian. Sungguh, akan muncul kedua golongan itu. Hadits ini bertutur tentang celaan kepada dua golongan tersebut. Sebagian ulama berpendapat, bahwa maksud dari hadits ini adalah wanita-wanita yang ingkar terhadap nikmat, dan tidak pernah bersyukur atas karunia Allah. Sedangkan ulama lain berpendapat, bahwa mereka adalah wanita-wanita yang menutup sebagian tubuhnya, dan menyingkap sebagian tubuhnya yang lain, untuk menampakkan kecantikannya atau karena tujuan yang lain. Sebagian ulama lain berpendapat, mereka adalah wanita yang mengenakan pakaian tipis yang menampakkan warna kulitnya (transparan)…mereka digelung dengan kain kerudung, s, atau yang lainnya, hingga tampak besar seperti punuk .”
Demikianlah, wanita-wanita yang disebutkan dalam hadits tersebut kini telah bermunculan. Semakin lama semakin banyak. Mereka ada di televisi, koran, majalah, internet, dan di panggung-panggung hiburan. Mereka senang dan bangga jika para lelaki terpesona dan mabuk kepayang dengan kecantikannya. Padahal, dibalik itu ancaman sebagai penghuni neraka sudah jelas di depan mata…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar