Agama Islam Melarang Umatnya melakukan KDRT.
Perbuatan menyakiti suami atau suami yang menyakiti istrinya termasuk kepada dosa yang besar, karena mengundang murka Allah ‘azza wa jalla.
Menyakiti Suami
قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِِ وَ آلِهِ : مَنْ كَانَ لَهُ امْرَأَةٌ تُؤْذِيْهِ لَمْ يَقْبَلِ اللهُ صَلاَتَهَا وَلاَ حَسَنَةٌ مِنْ عَمَلِهَا حَتَّىتُعِيْنَهُ وَتُرْضِيَهُ وَإِنْ صَامَتِ الدَّهْرَ...وَعَلَى الرَّجُلِ مِثْلُ ذَالِكَ الْوِزْرِ كَانَ لَهَا مُؤْذِيًا ظَالِمًا
Rasûlullâh saw telah berkata, "Siapa yang punya istri yang suka menyakitinya, Allah tidak akan menerima shalatnya dan yang baik dari amalnya yang lain hingga dia membantunya dan membuatnya rela walaupun si istri itu shaum sepanjang masa… dan atas lelaki juga dosa semisal itu jika dia menyakitinya dan menzaliminya."
قَالَ أَبُو عَبْدِ اللهِ عَلَيْهِ السَّلاَمُ : مَلْعُونَةٌ مَلْعُونَةٌ اِمْرَأَةٌ تُؤْذِي زَوْجَهَا وَ تَغُمُّهُ, وَ سَعِيْدَةٌ سَعِيْدَةٌ اِمْرَأَةٌ تُكْرِمُ زَوْجَهَاوَ لاَ تُؤْذِيْهِ, وَ تُطِيْعُهُ فِي جَمِيْعِ أَحْوَالِهِ
Abû ‘Abdillâh as berkata, "Terkutuklah, terkutuklah wanita yang menyakiti suaminya dan membuatnya sedih, dan beruntunglah, beruntunglah perempuan yang memuliakan suaminya, tidak menyakitinya dan mentaatinya dalam segala halnya."
Menyakiti Istri
قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِِ وَ آلِهِ : أَلاَ وَ إِنَّ اللهَ وَرَسُولَهُ بَرِيْئَانِ مِمَّنْ أَضَرَّ بِامْرَأَتِهِ حَتَّى تَخْتَلِعَ مِنْهُ
Rasûlullâh saw bersabda, "Ketahuilah, sesungguhnya Allah dan Rasûl-Nyaberlepas diri dari lelaki yang menyusahkan istri hingga istrinya itu mengajukankhulu‘ (menceraikan suami) darinya."
قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِِ وَ آلِهِ : إِنِّي لأَتَعَجَّبُ مِمَّنْ يَضْرِبُ امْرَأَتَهُ وَ هُوَ بِالضَّرْبِ أَوْلَى مِنْهَا
Rasûlullâh saw bersabda, "Sungguh aku heran kepada lelaki yang memukul istrinya padahal dia lebih pantas untuk dipukul dari pada istrinya."
قَالَ أَمِيْرُ الْمُؤْمِنِيْنَ عَلَيْهِ السَّلاَمُ : لاَ يَكُنْ أَهْلُكَ أَشْقَى الْخَلْقِ بِكَ
Amîrul Mu`minîn as berkata, "Jangan sampai is-trimu menjadi lebih burukakhlaknya dengan bersuamikan kamu."
Sabar atas Pasangan yang Berakhlak Buruk
Ketika pasangan kita (suami atau istri) berakhlak buruk, maka hendaknya kita bersabar, dan dengan kesabaran itu Allah ‘azza wa jalla akan memberi paha-la yang besar. Nabi Ayyûb as mempunyai istri yang sebagian perilakunya tidak baik dan beliau bersabar atas tingkah laku istrinya yang tidak baik itu sehingga beliau mendapat pahala yang besar. Ãsiyah binti Mu-zâhim yang sangat shâlihah punya suami yang jahat yang bergelar Fir‘aun, dan dia bersabar atas perangai buruk suaminya itu hingga dia mendapatkan pahala yang sangat besar. Dan orang yang punya suami atau istri yang berakhlak buruk dan dia bersabar atas akhlak yang buruk dari pasangannya itu akan diberi pa-hala yang besar seperti halnya Nabi Ayyûb as atau Ãsiyah as.
قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِِ وَ آلِهِ : مَنْ صَبَرَ عَلَى سُوءِ خُلُقِ امْرَأَتِهِ وَ احْتَسَبَهُ أَعْطَاهُ اللهُ بِكُلِّ مَرَّةٍ يَصْبِرُ عَلَيْهَامِنَ الثََّوَابِ مَا أَعْطَى أَيُّوْبَ عَلَيْهِ السَّلاَمُ عَلَى بَلاَئِهِ, وَ كَانَ عَلَيْهَا مِنَ الْوِزْرِ فِي كُلِّ يَومٍ وَ لَيْلَةٍ مِثْلَ رَمْلٍ عَالِجٍ...
Rasûlullâh saw bersabda, "Siapa yang sabar atas keburukan perilaku istrinya dan dia mengharapkan pahalanya, niscaya Allah akan memberinya dengan setiap kali dia bersabar atasnya dari pahala yang Allah berikan kepada Ayyûb as atas balanya, dan si istri akan dapat dosa pada setiap hari dan malam semisal tumpukan pasir…"
قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِِ وَ آلِهِ : مَنْ صَبَرَتْ عَلَى سُوْءِ خُلُقِ زَوْجِهَا أَعْطَاهَا مِثْلَ (ثَوَابِ) آسِيَةَ بِنْتِ مُزَاحِمٍ
Rasûlullâh saw bersabda, "Siapa yang sabar atas keburukan akhlak suaminya, niscaya Dia (Allah) memberinya seperti (pahala) Ãsiyah binti Muzâhim." Perbuatan menyakiti suami atau suami yang menyakiti istrinya termasuk kepada dosa yang besar, karena mengundang murka Allah ‘azza wa jalla.
Menyakiti Suami
قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِِ وَ آلِهِ : مَنْ كَانَ لَهُ امْرَأَةٌ تُؤْذِيْهِ لَمْ يَقْبَلِ اللهُ صَلاَتَهَا وَلاَ حَسَنَةٌ مِنْ عَمَلِهَا حَتَّىتُعِيْنَهُ وَتُرْضِيَهُ وَإِنْ صَامَتِ الدَّهْرَ...وَعَلَى الرَّجُلِ مِثْلُ ذَالِكَ الْوِزْرِ كَانَ لَهَا مُؤْذِيًا ظَالِمًا
Rasûlullâh saw telah berkata, "Siapa yang punya istri yang suka menyakitinya, Allah tidak akan menerima shalatnya dan yang baik dari amalnya yang lain hingga dia membantunya dan membuatnya rela walaupun si istri itu shaum sepanjang masa… dan atas lelaki juga dosa semisal itu jika dia menyakitinya dan menzaliminya."
قَالَ أَبُو عَبْدِ اللهِ عَلَيْهِ السَّلاَمُ : مَلْعُونَةٌ مَلْعُونَةٌ اِمْرَأَةٌ تُؤْذِي زَوْجَهَا وَ تَغُمُّهُ, وَ سَعِيْدَةٌ سَعِيْدَةٌ اِمْرَأَةٌ تُكْرِمُ زَوْجَهَاوَ لاَ تُؤْذِيْهِ, وَ تُطِيْعُهُ فِي جَمِيْعِ أَحْوَالِهِ
Abû ‘Abdillâh as berkata, "Terkutuklah, terkutuklah wanita yang menyakiti suaminya dan membuatnya sedih, dan beruntunglah, beruntunglah perempuan yang memuliakan suaminya, tidak menyakitinya dan mentaatinya dalam segala halnya."
Menyakiti Istri
قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِِ وَ آلِهِ : أَلاَ وَ إِنَّ اللهَ وَرَسُولَهُ بَرِيْئَانِ مِمَّنْ أَضَرَّ بِامْرَأَتِهِ حَتَّى تَخْتَلِعَ مِنْهُ
Rasûlullâh saw bersabda, "Ketahuilah, sesungguhnya Allah dan Rasûl-Nyaberlepas diri dari lelaki yang menyusahkan istri hingga istrinya itu mengajukankhulu‘ (menceraikan suami) darinya."
قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِِ وَ آلِهِ : إِنِّي لأَتَعَجَّبُ مِمَّنْ يَضْرِبُ امْرَأَتَهُ وَ هُوَ بِالضَّرْبِ أَوْلَى مِنْهَا
Rasûlullâh saw bersabda, "Sungguh aku heran kepada lelaki yang memukul istrinya padahal dia lebih pantas untuk dipukul dari pada istrinya."
قَالَ أَمِيْرُ الْمُؤْمِنِيْنَ عَلَيْهِ السَّلاَمُ : لاَ يَكُنْ أَهْلُكَ أَشْقَى الْخَلْقِ بِكَ
Amîrul Mu`minîn as berkata, "Jangan sampai is-trimu menjadi lebih burukakhlaknya dengan bersuamikan kamu."
Sabar atas Pasangan yang Berakhlak Buruk
Ketika pasangan kita (suami atau istri) berakhlak buruk, maka hendaknya kita bersabar, dan dengan kesabaran itu Allah ‘azza wa jalla akan memberi paha-la yang besar. Nabi Ayyûb as mempunyai istri yang sebagian perilakunya tidak baik dan beliau bersabar atas tingkah laku istrinya yang tidak baik itu sehingga beliau mendapat pahala yang besar. Ãsiyah binti Mu-zâhim yang sangat shâlihah punya suami yang jahat yang bergelar Fir‘aun, dan dia bersabar atas perangai buruk suaminya itu hingga dia mendapatkan pahala yang sangat besar. Dan orang yang punya suami atau istri yang berakhlak buruk dan dia bersabar atas akhlak yang buruk dari pasangannya itu akan diberi pa-hala yang besar seperti halnya Nabi Ayyûb as atau Ãsiyah as.
قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِِ وَ آلِهِ : مَنْ صَبَرَ عَلَى سُوءِ خُلُقِ امْرَأَتِهِ وَ احْتَسَبَهُ أَعْطَاهُ اللهُ بِكُلِّ مَرَّةٍ يَصْبِرُ عَلَيْهَامِنَ الثََّوَابِ مَا أَعْطَى أَيُّوْبَ عَلَيْهِ السَّلاَمُ عَلَى بَلاَئِهِ, وَ كَانَ عَلَيْهَا مِنَ الْوِزْرِ فِي كُلِّ يَومٍ وَ لَيْلَةٍ مِثْلَ رَمْلٍ عَالِجٍ...
Rasûlullâh saw bersabda, "Siapa yang sabar atas keburukan perilaku istrinya dan dia mengharapkan pahalanya, niscaya Allah akan memberinya dengan setiap kali dia bersabar atasnya dari pahala yang Allah berikan kepada Ayyûb as atas balanya, dan si istri akan dapat dosa pada setiap hari dan malam semisal tumpukan pasir…"
قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِِ وَ آلِهِ : مَنْ صَبَرَتْ عَلَى سُوْءِ خُلُقِ زَوْجِهَا أَعْطَاهَا مِثْلَ (ثَوَابِ) آسِيَةَ بِنْتِ مُزَاحِمٍ
Rasûlullâh saw bersabda, "Siapa yang sabar atas keburukan akhlak suaminya, niscaya Dia (Allah) memberinya seperti (pahala) Ãsiyah binti Muzâhim."