Pages

Jumat, 20 Juni 2014

Inilah "KEUTAMAAN" puasa "RHAMADAN"

                                             7 perkara manfaat Puasa "RHOMADON"                    

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ 183
أَيَّامًا مَعْدُودَاتٍ فَمَنْ كَانَ مِنْكُمْ مَرِيضًا أَوْ عَلَى سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِنْ أَيَّامٍ أُخَرَ وَعَلَى الَّذِينَ يُطِيقُونَهُ فِدْيَةٌ طَعَامُ مِسْكِينٍ فَمَنْ تَطَوَّعَ خَيْرًا فَهُوَ خَيْرٌ لَهُ وَأَنْ تَصُومُوا خَيْرٌ لَكُمْ إِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُونَ 184
"Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa. (Yaitu) dalam beberapa hari yang tertentu. Maka barangsiapa di antara kamu ada yang sakit atau dalam perjalanan (lalu dia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa) sebanyak hari yang ditinggalkan itu pada hari-hari yang lain. Dan wajib bagi orang-orang yang berat menjalankannya (jika mereka tidak berpuasa) membayar fidyah, (yaitu), memberi makan seorang miskin. Barangsiapa yang dengan kerelaan hati mengerjakan kebajikan, maka itulah yang lebih baik baginya. Dan berpuasa lebih baik bagimu jika kamu mengetahui." (Al-Baqarah: 183-184)
Dan Ramadhan adalah Bulan Diturunkannya Al-Qur’an: 
185, شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِي أُنْزِلَ فِيهِ الْقُرْآنُ هُدًى لِلنَّاسِ وَبَيِّنَاتٍ مِنَ الْهُدَى وَالْفُرْقَانِ فَمَنْ شَهِدَ مِنْكُمُ الشَّهْرَ فَلْيَصُمْهُ وَمَنْ كَانَ مَرِيضًا أَوْ عَلَى سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِنْ أَيَّامٍ أُخَرَ يُرِيدُ اللَّهُ بِكُمُ الْيُسْرَ وَلا يُرِيدُ بِكُمُ الْعُسْرَ وَلِتُكْمِلُوا الْعِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُوا اللَّهَ عَلَى مَا هَدَاكُمْ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ
“(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil). Karena itu, barangsiapa di antara kamu hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu.” (QS. Al Baqarah [2] : 185)

Keutamaan Puasa

1. Puasa adalah Perisai

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

إِنَّمَا الصِّيَامُ جُنَّةٌ يَسْتَجِنُّ بِهَا الْعَبْدُ مِنَ النَّارِ

Puasa adalah perisai yang dapat melindungi seorang hamba dari api neraka.” (HR. Ahmad dan Baihaqi, dihasankan oleh Syaikh Al Albani dalam Shohihul Jami’)

2. Orang yang Berpuasa akan Mendapatkan Pahala yang Tak Terhingga
3. Orang yang Berpuasa akan Mendapatkan Dua Kebahagiaan
4. Bau Mulut Orang yang Bepuasa Lebih Harum di Hadapan Allah daripada Bau Misik/Kasturi

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

قَالَ اللَّهُ : كُلُّ عَمَلِ ابْنِ آدَمَ لَهُ إِلاَّ الصِّيَامَ ، فَإِنَّهُ لِى ، وَأَنَا أَجْزِى بِهِ . وَالصِّيَامُ جُنَّةٌ ، وَإِذَا كَانَ يَوْمُ صَوْمِ أَحَدِكُمْ ، فَلاَ يَرْفُثْ وَلاَ يَصْخَبْ ، فَإِنْ سَابَّهُ أَحَدٌ ، أَوْ قَاتَلَهُ فَلْيَقُلْ إِنِّى امْرُؤٌ صَائِمٌ . وَالَّذِى نَفْسُ مُحَمَّدٍ بِيَدِهِ لَخُلُوفُ فَمِ الصَّائِمِ أَطْيَبُ عِنْدَ اللَّهِ مِنْ رِيحِ الْمِسْكِ ، لِلصَّائِمِ فَرْحَتَانِ يَفْرَحُهُمَا إِذَا أَفْطَرَ فَرِحَ ، وَإِذَا لَقِىَ رَبَّهُ فَرِحَ بِصَوْمِهِ

“Allah berfirman,’Setiap amal anak Adam adalah untuknya kecuali puasa. Puasa tersebut adalah untuk-Ku dan Aku yang akan membalasnya. Puasa adalah perisai. Apabila salah seorang dari kalian berpuasa maka janganlah berkata kotor, jangan pula berteriak-teriak. Jika ada seseorang yang mencaci dan mengajak berkelahi maka katakanlah,’Saya sedang berpuasa’. Demi Dzat yang jiwa Muhammad berada di tangan-Nya, sesungguhnya bau mulut orang yang berpuasa lebih harum di sisi Allah pada hari kiamat daripada bau misk/kasturi. Dan bagi orang yang berpuasa ada dua kegembiraan, ketika berbuka mereka bergembira dengan bukanya dan ketika bertemu Allah mereka bergembira karena puasanya’. “ (HR. Bukhari dan Muslim)

5. Puasa akan Memberikan Syafaat bagi Orang yang Menjalankannya

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

الصِّيَامُ وَالْقُرْآنُ يَشْفَعَانِ لِلْعَبْدِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ يَقُولُ الصِّيَامُ أَىْ رَبِّ مَنَعْتُهُ الطَّعَامَ وَالشَّهَوَاتِ بِالنَّهَارِ فَشَفِّعْنِى فِيهِ. وَيَقُولُ الْقُرْآنُ مَنَعْتُهُ النَّوْمَ بِاللَّيْلِ فَشَفِّعْنِى فِيهِ. قَالَ فَيُشَفَّعَانِ

“Puasa dan Al-Qur’an itu akan memberikan syafaat kepada seorang hamba pada hari kiamat nanti. Puasa akan berkata,’Wahai Tuhanku, saya telah menahannya dari makan dan nafsu syahwat, karenanya perkenankan aku untuk memberikan syafaat kepadanya’. Dan Al-Qur’an pula berkata,’Saya telah melarangnya dari tidur pada malam hari, karenanya perkenankan aku untuk memberi syafaat kepadanya.’ Beliau bersabda, ‘Maka syafaat keduanya diperkenankan.’” (HR. Ahmad, Hakim, Thabrani, periwayatnya shahih sebagaimana dikatakan oleh Al Haytsami dalam Mujma’ul Zawaid)

6. Orang yang Berpuasa akan Mendapatkan Pengampunan Dosa

Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ

“Barangsiapa yang berpuasa di bulan Ramadhan karena iman dan mengharap pahala dari Allah maka dosanya di masa lalu pasti diampuni”. (HR. Bukhari dan Muslim)

7. Bagi Orang yang Berpuasa akan Disediakan Ar Rayyan

Sahl bin Sa’d radhiyallahu ‘anhu berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

إِنَّ فِى الْجَنَّةِ بَابًا يُقَالُ لَهُ الرَّيَّانُ ، يَدْخُلُ مِنْهُ الصَّائِمُونَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ ، لاَ يَدْخُلُ مِنْهُ أَحَدٌ غَيْرُهُمْ ، يُقَالُ أَيْنَ الصَّائِمُونَ فَيَقُومُونَ ، لاَ يَدْخُلُ مِنْهُ أَحَدٌ غَيْرُهُمْ ، فَإِذَا دَخَلُوا أُغْلِقَ ، فَلَمْ يَدْخُلْ مِنْهُ أَحَدٌ

“Sesungguhnya di surga ada sebuah pintu yang bernama  Ar-Royyaan. Pada hari kiamat orang-orang yang berpuasa akan masuk surga melalui pintu tersebut dan tidak ada seorang pun yang masuk melalui pintu tersebut kecuali mereka. Dikatakan kepada mereka,’Di mana orang-orang yang berpuasa?’ Maka orang-orang yang berpuasa pun berdiri dan tidak ada seorang pun yang masuk melalui pintu tersebut kecuali mereka. Jika mereka sudah masuk, pintu tersebut ditutup dan tidak ada lagi seorang pun yang masuk melalui pintu tersebut”. (HR. Bukhari dan Muslim)

Minggu, 15 Juni 2014

Kaum yang dibinasakan oleh Alloh SWA

  12 kaum yang telah dibinasakan Alloh SWA                                                                         
1:- Kaum Nabi Nuh
Nabi Nuh berdakwah selama 950 tahun, namun yang beriman hanyalah sekitar 80 orang. Kaumnya mendustakan dan memperolok-olok Nabi Nuh. Lalu, Allah mendatangkan banjir yang besar, kemudian menenggelamkan mereka yang ingkar, termasuk anak dan istri Nabi Nuh. (Surah Al-Ankabut: 14)
2:- Kaum Nabi Hud
Nabi Hud diutus untuk kaum ‘Ad. Mereka mendustakan kenabian Nabi Hud. Allah lalu mendatangkan angin yang dahsyat disertai dengan bunyi guruh yang menggelegar hingga mereka tertimbun pasir dan akhirnya binasa. (Surah Attaubah: 70, Alqamar: 18, Fushshilat: 13, Annajm: 50, Qaaf: 13)
3:- Kaum Nabi Salleh
Nabi Salleh diutuskan Allah kepada kaum Tsamud. Nabi Salleh diberi sebuah mukjizat seekor Onta betina yang keluar dari celah batu. Namun, mereka membunuh onta betina tersebut sehingga Allah menimpakan azab kepada mereka. (Surah ALhijr: 80, Huud: 68, Qaaf: 12)
4:- Kaum Nabi Luth
Umat Nabi Luth terkenal dengan perbuatan yang songsang, yaitu berminat dengan pasangan sesama jenis (homoseksual dan lesbian). Banyak kali diberi peringatan, mereka tidak mahu bertaubat. Allah akhirnya memberikan azab kepada mereka berupa gempa bumi yang dahsyat disertai angin kencang dan hujan batu sehingga hancurlah rumah-rumah mereka. Dan, kaum Nabi Luth ini akhirnya tertimbun di bawah runtuhan rumah mereka sendiri. (Surah Alsyu’araa: 160, Annaml: 54, Alhijr: 67, Alfurqan: 38, Qaf: 12)
5:- Kaum Nabi Syuaib
Nabi Syuaib diutuskan kepada kaum Madyan. Kaum Madyan ini dihancurkan oleh Allah karena mereka suka melakukan penipuan dan kecurangan dalam perniagaan. Bila membeli, mereka minta dilebihkan dan bila menjual selalu mengurangi. Allah pun mengazab mereka berupa hawa panas yang teramat sangat. Banyak kali mereka berlindung di tempat yang teduh, perkara itu tidak mampu melepaskan rasa panas. Akhirnya, mereka binasa. (Surah Attaubah: 70, Alhijr: 78, Thaaha: 40, dan Alhajj: 44)
Selain kepada kaum Madyan, Nabi Syuaib juga diutus kepada penduduk Aikah. Mereka menyembah sebidang tanah lapang yang pohonnya sangat rimbun. Kaum ini menurut sebagian ahli tafsir disebut pula dengan penyembah hutan lebat (Aikah). (Surah AlHijr: 78, Alsyu’araa: 176, Shaad: 13, Qaaf: 14)
6:- Firaun
Kaum Bani Israil sering ditindas oleh Firaun. Allah mengutus Nabi Musa dan Harun untuk memperingatkan Firaun akan azab Allah. Namun, Firaun mengaku sebagai tuhan. Dia akhirnya maut di Laut Merah dan jasadnya berjaya diselamatkan. Hingga kini masih boleh disaksikan di museum mumi di Mesir. (Albaqarah: 50 dan Yunus: 92)
7:- Ashab Al-Sabt
Mereka adalah segolongan fasik yang tinggal di Kota Eliah,/Elat (Palestin). Mereka melanggar perintah Allah untuk beribadah pada hari Sabtu. Allah menguji mereka dengan memberikan ikan yang banyak pada hari Sabtu dan tidak ada ikan pada hari lainnya. Mereka meminta rasul Allah untuk mengalihkan ibadah pada hari lain, selain Sabtu. Mereka akhirnya dibinasakan dengan dilaknat Allah menjadi kera yang hina. (Surah Al-A’raaf: 163)
8:- Ashab Al-Rass
Rass adalah nama sebuah telaga yang kering airnya. Nama Al-Rass ditujukan pada suatu kaum. Konon, nabi yang diutus kepada mereka adalah Nabi Salleh. Namun, ada pula yang menyebutkan Nabi Syuaib.
Sementara itu, yang lainnya menyebutkan, utusan itu bernama Handzalah bin Shinwan (adapula yang menyebut bin Shofwan). Mereka menyembah patung. Ada pula yang menyebutkan, pelanggaran yang mereka lakukan karena mencampakkan utusan yang dikirim kepada mereka ke dalam perigi sehingga mereka dibinasakan Allah. (Surah Alfurqan: 38 dan Qaf ayat 12)
9:- Ashab Al-Ukhdudd
Ashab Al-Ukhdud adalah sebuah kaum yang menggali parit dan menolak beriman kepada Allah, termasuk rajanya. Sementara itu, sekelompok orang yang beriman diceburkan ke dalam parit yang telah dibakar, termasuk seorang wanita yang sedang menggendong seorang bayi. Mereka dikutuk oleh Allah SWT. (Surah Alburuuj: 4-9)
10:- Ashab Al-Qaryah
Menurut sebagian ahli tafsir, Ashab Al-Qaryah (suatu negeri) adalah penduduk Anthakiyah. Mereka mendustakan rasul-rasul yang diutus kepada mereka. Allah membinasakan mereka dengan sebuah suara yang sangat keras. (Surah Yaasiin: 13)
11:- Kaum Tubba’
Tubaa’ adalah nama seorang raja bangsa Himyar yang beriman. Namun, kaumnya sangat ingkar kepada Allah hingga melampaui batas. Maka, Allah menimpakan azab kepada mereka hingga binasa. Peradaban mereka sangat maju. Salah satunya adalah empangan air. (Surah Addukhan: 37)
12:- Kaum Saba'
Mereka diberi berbagai kenikmatan berupa kebun-kebun yang ditumbuhi pepohonan untuk kemakmuran rakyat Saba. Karena mereka enggan beribadah kepada Allah walau sudah diperingatkan oleh Nabi Sulaiman, akhirnya Allah menghancurkan empangan Ma’rib dengan banjir besar (Al-Arim). (Surah Saba: 15-19)

Minggu, 08 Juni 2014

Jaga 5 sebelum datangnya 5




                                         

Lima perkara yang sering dilupakan


اِغْتَنِمْ خَمْسًا قَبْلَ خَمْسٍ : شَبَابَكَ قَبْلَ هَرَمِكَ وَ صِحَّتَكَ قَبْلَ سَقَمِكَ وَ غِنَاكَ قَبْلَ فَقْرِكَ وَ فَرَاغَكَ قَبْلَ شَغْلِكَ وَ حَيَاتَكَ قَبْلَ مَوْتِكَ
Rasulullah SAW bersabda yang bermaksud:

“Rebutlah LIMA PERKARA sebelum datangnya LIMA PERKARA. Pertama: masa sihat sebelum sakit. Kedua: masa kaya sebelum datangnya masa sempit (miskin).: masa lapang sebelum tiba masa sibuk. Keempat masa mudamu sebelum datang masa tua dan kelima masa hidup sebelum tiba masa mati.” (Riwayat al-Hakim dan al-Baihaqi).

Hadis ini adalah peringatan baginda Rasulullah SAW kepada manusia berhubung putaran hidup yang penuh Tantangan dan berisiko tinggi. Putaran waktu yang tidak akan kembali sesudah singgah dalam kehidupan kita mengikut detik-detik sejarah yang kita harungi setelah dikurniakan 24 jam untuk dikendalikan dengan bijak dan berkesan.

Allah SWT memberi peringatan bagi menegaskan kepentingan masa yang menjadi hak untuk ditunaikan agar manusia tidak leka, lalai dan mengabaikan diri sendiri.

Bagaimana kita menerobos dengan kebijaksanaan akal untuk mengendarai LIMA PERKARA sebelum LIMA PERKARA di atas? Kita dijadikan Allah SWT sebagai makhluk manusia yang cemerlang, gemilang dan terbilang dari semua jenis makhluk yang lain hanya karena manusia (Adam AS) sanggup menempatkan diri sesudah tawaran tersebut ditolak oleh makhluk-makhluk lain yaitu kedudukan yang mulia sebagai khalifah Allah SWT di muka bumi.

Berbekalkan akal dan ilmu yang dikurniakan untuk meneroka, menyelidik, menggali dan memproses segala maklumat  yang di sinergikan ke dalam naluri dan pemikiran manusia sehingga kekuasaan Allah SWT terserlah bersama kecanggihan wujudnya ketamadunan bangsa, kemajuan negara dan pembangunan teknologi. Nikmat kehidupan yang di nikmati secara kronologi sejarah perkembangan manusia mengikut zaman telah memberi perubahan yang besar untuk manusia menakluki dunia dan mengangkat martabat mereka sebagai makhluk intelek.

Dalam hal yang lain pula, dinyatakan oleh Rasulullah SAW bahwa pada suatu zaman akhir nanti, akan semakin banyak manusia yang tertambat hatinya kepada kehidupan dunia seperti dalam hadis berikut:

“Akan datang kepada umatku suatu zaman, yaitu mereka cinta kepada LIMA PERKARA dan lupa kepada LIMA PERKARA yang lain yaitu Cinta kepada Dunia dan Lupa kepada Akhirat. Cinta kepada Harta dan Lupa kepada Hari Perhitungan(hari kiamat). Cinta kepada Makhluk dan Lupa kepada Khaliq. Cinta kepada Dosa dan Lupa kepada Taubat dan; Cinta kepada Mahligai dan Lupa kepada Kubur.”

Semua ini hanya akan dapat dicapai apabila kita rebut LIMA PERKARA sebelum LIMA PERKARA. Selagi nafas berkesempatan menghirup segar udara yang dibekalkan buat seketika, peluang mencapai kejayaan hidup di dunia dan akhirat terbentang luas. Berhati-hatilah dalam tiap langkah meniti kehidupan dunia yang sementara ini, sebelum rumah kata pergi, kubur kata mari.

Setiap fenomena yang berlaku di alam jagat raya ini merupakan peringatan bagi kita yang lalai dan lupa tentang betapa pentingnya lima perkara sebelum lima perkara. Rebutlah segala peluang yang ada sebelum kekesalan membungkam diri akibat selalu lalai dan leka dengan apa yang telah dicapai dalam memenuhi kehendak dan keperluan hidup ini.

Insafilah segala peristiwa yang berlaku di sekeliling kita melalui fenonema yang bukan calang-calang hebatnya seperti sebaran penyakit modern yang luar biasa sifatnya, ribut taufan yang mengguncang bumi, deruan ombak yang menggunung tinggi dan pelbagai Agenda-agenda yang mengancam perpaduan manusia dari waktu ke waktu.

Membolak balikkan dunia adalah sangat mudah bagi Allah SWT. Allah menjadi saksi atas segala sesuatu yang berlaku. Mengapa masih ada dalam kalangan kita (manusia) yang tidak mahu mengambil ikhtibar daripada setiap kejadian yang disampaikan oleh Allah SWT di sekeliling mereka melalui tanda-tanda kebesaran-Nya?

“Kami akan perlihatkan kepada mereka tanda-tanda kekuasaan Kami di merata-rata tempat (dalam alam yang terbentang Luas ini) dan pada diri mereka sendiri, sehingga ternyata jelas kepada mereka bahwa al-Quran adalah benar. Belumkah ternyata kepada mereka kebenaran itu dan belumkah cukup (bagi mereka) Bahwa Tuhanmu mengetahui dan menyaksikan tiap-tiap sesuatu?” (Al-Fushilat: 53)

Oleh itu, mari kita insaf dan sadar diri bahwa hidup di dunia ini hanya sekali, tiada ulangan lagi, walau kehidupan abadi menanti untuk kehidupan selama-lamanya. Sesiapa yang hidup hatinya pasti akan mengutamakan bekalan jalan ke akhiratnya. Oleh itu, janganlah mensia-siakan waktu hidup di dunia untuk menuju ke alam abadi di akhirat sana. Rebutlah LIMA PERKARA sebelum datang LIMA PERKARA