Pages

Selasa, 25 Juni 2013

Buku catatan "PELACUR"

Buku Harian Seorang Pelacur : Aku Sudah Bertobat

                                                                         
Buku harian seorang pelacur : Aku sudah bertobat Nasukha karena ALLOH ..
Rani masih bergulat dengan laki - laki manapun. dari mulai orang kantoran sampai kuli bangunan Ia layani layaknya suaminya sendiri. mereka bebas menikmati tubuh Rani yang putih mulus nan Indah serta bohai bak putri universe. asalkan mereka memiliki uang.

Seluruh warga kampung tersebut sudah muak dengan tingkah polah Rani. Ya  nama lengkapnya "RANI WULANDARI " . Ia hanya dianggap biang kesialan dikampung tersebut. tidak ada saudara yang bisa membujuk Rani untuk kembali ke jalan yang benar. Karena Rani tidak pernah mau menggubrisnya. Sebenarnya Rani anak yang baik, hanya karena pernah disakiti oleh pacarnya yang dia percayai sehingga Rani sanggup menyerahkan Mahkota keperawananya. gara-gara lelaki brengsek itu yang telah menghancurkan impianya, maka Rani nekad terjun kelembah hitam

Seorang kawanya menunjukkan jalan terbaik untuk melampiaskan dendam Rani terhadap laki-laki yang kejam terhadapnya. Hari-harinya dia lalui dalam pelukan laki-laki yang berbeda-beda silih berganti. hari berganti minggu. Bulan berganti tahun begitulah kehidupan dia setiap waktu.

Bertahun sudah waktu berlalu, Rani akhirnya disahkan oleh Dokter terjangkit penyakit kronis. Tidak seorangpun kawan' saudara atau tetangga dikampung itu yang peduli terhadapnya sungguh ironis bukan?, Apalagi pergi melihat atau menengok ketika Rani terlantar sakit seorang diri. Sehingga dia menghadapi seorang diri ketika malaikat maut menjemputnya.

Bahkan ketika Rani meninggalpun dianggap biasa saja. Layaknya kematian binatang. Rani tidak dikebumikan dengan selayaknya mungkin orang kampung merasa jijik dan menganggap kotor. Orang kampungnya memang termasuk kolot sehingga jasadnya saja tidak boleh dikuburkan di pemakaman desa.

Akhirnya terkuburlah Rani sang pelacur pada suatu tempat di tanah kosong. seorang sahabat Rani yang berprofesi sama meratapi kematian Rani seorang diri. Hanya dlm hati dia bicara sehina itukah pelacur dimata masyarakat kampung itu. mereka tidak pernah berpikir kenapa Rani bisa berbuat sehina ini ? karena disebabkan lelaki yang tidak pernah bertanggung jawab. Pernahkah mereka menghukum para lelaki  yang sudah menghancurkan masa depan para Wanita ?

Lima tahun sudah waktu berlalu dari saat penguburan Rani. Tidak seorangpun yang mengenang Rani. Rani wulandari hanyalah satu potret yang harus dirobek/dibakar dari sejarah. dari riwayat disebuah kampung yang teramat kolot. Yang masih menganggap melacur adalah kesalahan fatal, dan harus dihukuman seumur hidup bagi sipelaku, Apalagi bagi seorang Rani yang tidak berdaya apa-apa.

Namun lima bulan yang lalu kampung tersebut geger, Kampung dimana Rani terkubur dengan begitu saja. Tanpa tata cara adat dan ritual selayaknya orang dikebumikan. sebuah Proyek besar untuk pembuatan jalan TOL. Kebetulan melewati kampung tersebut secara kebetulan pula melewati kuburan Rani yang dianggap Hina oleh masyarakat kampung tersebut.

Bulldozer yang memiliki kekuatan ratusan Ton. Tidak mampu menembus tanah dimana Rani dikuburkan didalamnya. Berkali-kali moncong Bulldozer diarahkan kekuburan Rani berkali pula orang terkesima. Karena tanah itu bagaikan batu karang yang teramat kokoh. Tidak tersentuh sama sekali. Namun yang mengherankan disaat digali dengan cangkul petani biasa tanah itu begitu mudah dikeruk/Lunak dan disisihkan. seakan tidak pernah terjadi apa-apa.

Semua mata yang menyaksikan kejadian tersebut terbelalak melihat Jasad yang masih terbujur, Dengan kondisi tubuh yang masih kelihatan segar, tidak seperti layaknya mayat yang sudah terkubur lima tahun lamanya. Bau harum semerbak tercium ketika jasad itu diangkat dari liang lahat untuk dipindahkan. Harum yang berbeda dari parfum manapun, Harum yang belum pernah ada sebelumnya dibumi ini. " Subkhanalloh ". Harum yang keluar dari jasad seorang Rani yang sudah terkubur 5 tahun lamanya. Teman ane yang kebetulan sebagai mandor disitu, Ikut kaget dan bingung juga dengan peristiwa tersebut. Semua warga jadi gempar.

Karena merasa penasaran dengan keanehan kuburan Rani. maka Oleh para tokoh masyarakat dilacaklah keberadaan si empunya jasad. Dari sahabat almarhumah Rani. Yang sampai sekarang masih aktif menjalankan profesi sebagai pelacur terungkap bahwa sebenarnya. Satu tahun sebelum kematianya, Rani sudah bertaubat. Namun taubatnya itu tidak pernah Rani ungkapkan kepada siapapun. Termasuk kepada teman akrabnya sekalipun. Semua Rani curahkan pada Buku catatan harianya. Disitu dia tulis detail dan lengkap.

Rani berusaha menjalankan semua perintah Alloh dan Rosulnya. Dari yang wajib sampai yang sunah, Bahkan semua yang sunah dikerjakan, Rani menjalankan dengan khusuk dan Ikhlas buku harian itulah saksi utama semua ratapan dan jerit penyesalan Rani Wulandari. " seorang pelacur yang bertaubat secara diam-diam "

Semua mata berkaca-kaca. Terlihat begitu sedih dengan roman penyesalan yang jelas-jelas tergambar diwajah-wajah para penduduk kampung. dan Hari itu dimulailah pemakaman Rani. Pemakaman kembali seorang(bekas) Pelacur yang pernah terhina begitu rupa.
Setelah terkubur selama 5 tahun Rani akhirnya dimakamkan kembali dengan selayaknya pemakaman seorang manusia biasa dan mengikut tata cara adat dan agama. Diiringi doa-doa serta ratap penyesalan dari saudara dan seluruh warga kampung tersebut.

Hikmah yang perlu kita ambil Ikhtibar ialah :
Seburuk dan Sehina apapun perbuatan kita jika kita bertaubat serta minta ampun pada Alloh. Pasti Alloh akan mengampuninya asalkan kita jangan sampai menyekutukan Alloh.
Sebab Alloh tidak pernah DENDAM terhadap ummatnya.

Dan jadikanlah hidup kita ini " KHUSNUL KHOTIMAH " jangan sampai "SU'UL KHOTIMAH " maknanya pengakhiran yang baik jangan sampai pengakhiran yang buruk.

Kisah ini benar-benar terjadi pada suatu tempat disebuah daerah di Indonesia ..
Namun Ane maaf seribu maaf ..sebab untuk menjaga Amanah dan Privasi disini ane tidak dibenarkan menyebut desa / kampung dengan detail...Harap di maklumi ..sekian Wassalam Wr Wb.
.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar