Pages

Kamis, 26 September 2013

Siapakah Diantara kita yang bathil

                                                     


Golongan yang manakah yang sebenarnya Bathil?
Tuduhan Bathil !! Mereka Menuduh Salafiy Benci Dzikir dan Shalawat Sebagian besar kaum muslim baik dari kalangan intelektual hingga awam menyangka dan mengira bahwa Salafiy benci terhadap dzikir dan shalawat kepada Baginda Rasulullah 'shallallohu alaihi wa sallam, sampai ada seseorang yang datang dan bercerita, beliau hafizhahullaahuta'ala berkata :

"Sahabat, kata mereka (orang yang gemar berbuat bid'ah) Golongan Salafiy enggan dan membenci dzikir dan shalawat kepada Alloh dan Rasul-Nya Muhammad shallallaahu 'alaihi wa sallam. Orang tersebut beragumentasi demikian karena melihat Salafiy tidak pernah mengikuti maulid yang ia anggap sebagai shalawat kepada Rasulullah shallallaahu 'alaihi wa sallam."

Kita katakan :

Baarakallahu fiykum. Ketahuilah wahai saudaraku kaum muslimin yang saya cintai karena Alloh Subhanahu wa Ta'ala, bahwasanya mencintai Nabi Muhammad shallallohu 'alaihi wa sallam ialah dengan mentaati  justru bukanya malah menyelisihi baginda?  sebagaimana Alloh 'Azza wa Jalla berfirman :

"Katakanlah : 'Jika kamu (benar-benar) mencintai Alloh, ikutilah aku, niscaya Alloh mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu." (QS. Ali 'Imran [3] : 31)

Al-Hafizh Ibnu Katsir rahimahullohu ta'ala ketika menafsirkan ayat di atas berkata :

"Ayat yang mulia ini merupakan hakim atau pemutus bagi orang-orang yang mengaku cinta Alloh dan Rasul-Nya tetapi dia tidak mengikuti jalan yang ditempuh Nabi Muhammad shallallohu 'alaihi wa sallam, dia dusta dalam pengakuannya (cintanya) sehingga dia mengikuti syari'at (ajaran) dan agama Nabi Muhammad shallallohu 'alaihi wa sallam dalam setiap ucapan, perbuatan dan keadaannya." (Tafsir Ibnu Katsir, I/477)

Disini Alloh Rabbul 'Izzati wal Jalalah menjadikan ketaatan kepada Rasulullah Muhammad shallallohu 'alaihi wa sallam sebagai tanda kecintaan kepada Alloh dan Rasul-Nya Muhammad 'alaihi shallotu wa sallam.

Itulah hakikat cinta yang hakiki, sekarang mungkinkah seseorang dikatakan mencintai orang lain sementara ia menyelisihi dan mengkhianati orang yang ia cintai ??


Al-Jawaab :

Tidak mungkin!! oleh karena itu Salafiyyun adalah yang terdepan dalam mencintai Nabi Muhammad shallallohu 'alaihi wa sallam dengan mentaati dan mengikuti serta menghidupkan sunnah-sunnah beliau shallallohu 'alaihi wa sallam.

Kemudian anggapan atau tuduhan mereka bahwa Salafiy benci terhadap dzikir dan shalawat, maka ini adalah tuduhan mentah yang sangat bathil, sebab tahu darimanakah mereka dan apakah sudah mereka survei satu persatu orang yang mengaku Salafiy atau hanya sekedar tuduhan dusta lagi didustakan ??

Kalaulah tolak ukur benci dan kecintaan kepada Nabi shallallohu 'alaihi wa sallam hanya diukur dengan hal atau ritual bid'ah semacam maulid, maka apakah mereka akan tetap mengatakan para Shahabat ridwaanullahi 'alaihim ajma'iin semisal 'Aisyah, Abu Bakar ash-Shiddiq, 'Umar bin al-Khaththab dan 'Utsman bin 'Affan radhiyallaahu ta'ala 'anhum tidak mencintai Nabi Muhammad shallallohu 'alaihi wa sallam karena tidak pernah melakukan dan merayakan maulid Nabi Muhammad shallallohu 'alaihi wa sallam ??

Begitu juga dengan Imam Abu Hanifah, Malik, Asy-Syafi'iy, serta Ahmad bin Hanbal rahimakumullohu ta'ala yang tidak pernah merayakan atau mengamalkan ibadah yang mereka anggap sebagai tolak ukur benci dan cinta kepada Baginda Nabi shallallohu 'alaihi wa sallam ??

Demi Alloh, kami berdzikir, dan kami pun bershalawat, namun itu kami lakukan dengan berittiba' atau mengikuti ajaran atau sunnah Nabi shallallohu 'alaihi wa sallam bukan dengan berbuat bid'ah yang diada-adakan, sebab dzikir dan shalawat itulah yang kami ingkari karena tidak mempunyai dasar di dalam Islam.

Dari 'Aisyah radhiyallaahu ta'ala 'anha, ia berkata, Rasulullah shallallohu 'alaihi wa sallam bersabda :

"Barangsiapa yang mengada-adakan hal yang baru (bid'ah) di dalam urusan agama kami ini yang tidak ada contoh sebelumnya maka amalan tersebut tertolak." (Shahiih, Muttafaqun 'alaihi. HR. Al-Bukhari dalam Shahiih-nya, Kitab ash-Shulhi, Bab Idzash Thalahuu 'ala Shulhi Jaurin, no. 2697, Muslim dalam Shahiih-nya, Kitab al-Aqdhiyah, Bab Naqdhi al-Ahkam al-Bathilah, no. 1718 [17, 18], Ahmad dalam Musnad-nya, VI/73, 146, 180, 240, 256, 270, Abu Dawud dalam Sunan-nya, Kitab as-Sunnah, Bab Fii Luzumis Sunnah, no. 4606, dan Ibnu Majah dalam Sunan-nya, Bab Ittiba'i Sunnati Rasulillah, no. 14)

Dalam hadits lain yang diriwayatkan Imam Muslim dalam Shahiih-nya disebutkan bahwa Rasulullah shallallohu 'alaihi wa sallam bersabda :

"Barangsiapa melakukan suatu amalan, yang tidak ada contoh sebelumnya dari kami, maka amalan tersebut tertolak." (Shahiih, HR. Muslim, no. 1718 [17, 18])

Lalu mereka mengklaim mencintai Nabi Muhammad shallallohu 'alaihi wa sallam namun menyelisihi dan membenci sunnah-sunnahnya serta menghina kaum muslimin yang istiqomah di atas sunnah dengan memberikan gelar yang buruk semisal :
1. Wahhabi.(Golongan yang tidak melakukan maulid nabi' tidak tahlilan' tidak selamatan 7'40'100 hari orang meninggal)
2. Ninja (sebutan bagi wanita bercadar).
3. Kebanjiran (sebutan bagi laki-laki yang clananya sebatas mata kaki).
4. Kambing (sebutan bagi laki-laki berjenggot).
5. Dan masih banyak lagi...

Wallohi, tidak sekali-kali tidak, cintamu itu dusta wahai saudaraku !!

Alloh Subhanahu wa Ta'ala berfirman :

"Dan apa pun yang kamu perselisihkan padanya tentang sesuatu, keputusannya (terserah) kepada Alloh." (QS. Asy-Syuuraa [42] : 10)

Imam Muhammad bin Syihab az-Zuhri rahimahullohu ta'ala berkata :

"Alloh yang menganugerahkan risalah (mengutus para Rasul), kewajiban Rasul adalah menyampaikan risalah, dan kewajiban kita adalah tunduk dan taat (kepada apa yang sampaikan oleh para Rasul)." (Fat-hul Baari, XIII/503)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar