Pages

Senin, 14 April 2014

Kisah Nabi Khidir dengan Musa

                                                        Episode yang II   TAMAT 


Mereka memanggilku Nabi "KHIDIR" sedangkan yang Aku tahu namaku "HAMBA" 

Begitu pula saat sang raja mengadakan sidang bersama punggawa-punggawanya, tiba-tiba datang seorang laki-laki tanpa permisi. Ketika ditanya apa keperluannya, sang laki-laki itu mengatakan bahwa istana ini hanya peristirahatan para kafilah. Tentu saja sang raja marah sebab istana disebut sebagai tempat peristirahatan.
“Ini bukan persinggahan para kafilah yang kelelahan. Ini adalah istanaku, “ bentak sang raja merasa terhina.
“Istanamu? Sebelum engkau, siapa yang menempatinya?”
“Bapakku”
“Sebelum bapakmu, siapa yang punya?”
“Kakekku”
“Sebelum kakekmu?”
“Bapak dari kakekku.”
“Sekarang mereka berada di mana?”
“Mereka sudah meninggal dunia”
“Berarti tepat benar: tempat ini adalah persinggahan sementara saja. Nanti sebentar lagi engkau juga akan meninggalkannya.” Kemudian orang itu hilang. Ternyata orang itu tidak lain adalah Nabi Khidir yang datang memberi nasehat agar menyadari bahwa kehidupan dunia itu fana belaka, bukan tujuan utama setiap manusia beriman.
Nabi Khidir bak harta karun terpendam yang banyak diburu oleh banyak orang dengan berbagai macam keperluan dan keinginan. Seperti yang dialami oleh tiga bersaudara (Ubai, Ammar dan Khofid) ketiganya merupakan dari keluarga miskin. Tekad mereka adalah ingin bertemu dengan Nabi Khidir, tujuannya tidak lain meminta Nabi Khidir mendoakan agar mereka dapat hidup layak.

Ketiganya mendatangi Masjidil Haram, sebab pada hari “haji akbar” Nabi Khidir berada di sana. Setiap orang dijabat tangani, menurut keyakinan jempolnya Nabi Khidir itu empuk seperti kapas. Setelah ketemu dengan Nabi Khidir mereka bertega menyampaikan tujuannya masing-masing. Ubai meminta didoakan supaya menjadi orang kaya, Ammar menjadi seorang raja sedangkan Khofid agar menjadi orang alim. Nabi Khidir pun berkenan mendoakan setelah mereka dijanji supaya tidak lupa dengan kewajibannya jika kelak mereka berhasil cita-citanya.

Bertiganya berhasil sesuai harapan awalnya. Ubai menjadi kaya, Ammar menjadi seorang raja, dan Khofid menjadi Alim yang mempunyai banyak santri. Namun, Ubai menjadi sombong dan congkak terhadap orang-orang miskin. Ammar pun menjadi raja yang sewenang-wenang. Maka Nabi Khidir perlu menyadarkan keduannya, tetapi kedatangannya malah disia-siakan oleh keduanya. Berkat doa’a Nabi Khidir keduanya kembali ke kehidupan semula: menjadi miskin dan sengsara. Hanya Khofid yang lurus dengan janjinya.

Cerita Nabi Khidir ini menjadi bahan renungan sekaligus tamparan kepada kita di realitas kehidupan. Sosok wali, orang yang berkaromah terkadang hanya dimanfaatkan oleh kepentingan duniawi. Doanya hanya dimanfaatkan untuk meraih sesutau yang sementara dan fana. Merangkak-rangkak kita meminta didoakan supaya terkabul segala hajat namun setelah berhasil kita lupa dengan janji semuanya. Inilah realitas bagaimana agama, wali, bahkan ayat-ayat Al-Qur’an terkadang hanya dimanfaatkan hanya untuk memburu kemewahan dunia. Padahal kehadirannya (agama, wali, nabi dan kitab suci) tidak lain sebagai pembawa kabar gembira sekalipun peringatan (bashiran wa nadhiran).

DOA NABI KHIDIR AS, DOA KESELAMATAN DAN MEMINTA HAJAT

دُعَاء الفرَج لِسَيِِدِّنَا الخِضِرْ عَلَيْة السَّلاَم
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَّى سَيِدِّنَا مُحَمَّدٍ وَ اَلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلِّمْ
اَللَّهُمَّ كَمَا لَطَفْتَ فِى عَظَمَتِكَ دُونَ اللطَّفَاءِ وَعَلوْتَ بِعَظَمَتِكَ عَلَى الْعُظَمَاءِ ، وَعَلِمْتَ مَاتَحْتَ أَرِضِكَ
كَعِلْمِكَ بِمَا فَوْقَ عَرْشِكَ ، وَكَانَتِ وَسَاوسُ الصُدُورِ كَاْلعَلاَ نِيَّة عِنْدَكَ ، وَعَلا نَّيةُ اْلقَوْلِ كَالسَّرِ فِى عِلْمِكَ
، وَانْقَادَ كُلُّ شَىْء لِعَظَمَتِكَ ، وَخَضَعَ كُلُّ ذِى سُلْطَانٍ لسُلْطَانِكَ ، وَصَارَ أَمْرُ الدُّنْيَا والاَخِرَةِ كُلُّه بِيَدِكَ .
اِجْعَلْ لِى مِنْ كُلِ هَمٍ أَصْبَحْتُ أَوْ أَمْسَيْتُ فِيهِ فَرَجَا وَمَخرَجَا اللَّهُمَّ إِنَّ عَفَوَكَ عَنْ ذُنُوبِى ، وَتَجَاوُزُكَ
عَنْ خَطِيئَتىِ ، وَسِتْرَكَ عَلَى قَبِيحِ عَمَلِى ، أَطمِعْني أَنْ أَسْألَُكَ مَا لاَ أَسْتَوْجِبُهُ مِنْكَ مِمَّا قَصَّرْتُ فِيهِ ،
أَدْعُوكَ اَمِنا وَأَسْألُكَ مُسْتَأنِسَا . وَإِنَّكَ الْمُحْسِنُ إِلَّى ، وَأَنَا الْمُسِىُ إلىَ نَفْسِى فِيِمَا بَيْنِى وَبَيْنَكَ ، تَتَوَدَدُ
إِلىَّ بِنِعْمَتِكَ وَأَتَبَغَّضُ إلَيْكَ بِالْمعَاصِى وَلَكِنَّ الثَّقَةُ بِكَ حَمَلَتْنِى علَى الْجَرَاءَةِ عَلَيْكَ فَعُدْ بِفَضْلِكَ وإحْسِانِكَ
. عَلَي إِنَّكَ أَنْتَ التَّوِابُ الَّرَحِيم وَصَلَ الله عَلَى سَيِدِنَا مُحَمَّدٍ وَ اَلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلِّمْ

Terjemahnya
Doa Al Faraj li Sayyidina Al Khidir Alaihissalam
Bismillahirrahmanirrahim, Allahumma Sholli ala Sayyidina Muhammad wa alihi wa
shahbihi wa sallam,
Allahumma kamaa lathafta fii ‘adhamatika duunalluthafaa, wa ‘alawta bi‘adhamatika
alal ‘udhamaa, wa ‘alimta maa tahta ardhika ka’ilmika bimaa fauqa ‘arsyika, wa kaanat
wasaawisasshuduuri kal’alaniyyati ‘indaka, wa ‘alaa niyyatilqauli kassirri fii ilmika,
wanqaada kullu syay’in li ‘adhamatika, wa khadha’a kullu dzi sulthaanin li sulthaanika, wa
shaara amruddunya wal akhirati kulluhu biyadika.
Ij’al lii min kulli hammin ashbahtu aw amsaiytu fiihi farajan wa makhrajaa,
Allahumma inna ‘afawaka ‘an dzunuubiy, wa tajaawazaka ‘an khathii’athiy, wa sitraka alaa
qabiihi a’maaliy, athmi’niy ‘an as’aluka maa laa astawjibuhu minka mimma qashhartu fiihi,
ad’uuka aaminan, wa as;aluka musta;anisaa.
Wa innakalmuhsinu ilayya, wa analmusii’i ilaa nafsiy fiima bayniy wa bainaka, tatawaddaduu
300 kenalilah akidahmu 2
ilayya bini’matika, wa atabagghadhu ilaika bilma’ashiy, walakinnattsiqata bika hamalatniy
alal Jaraa’ati ‘alaika, fa’ud bifadhlika wa ihsaanika alayya. innaka antattawaburrahiim ,wa
shalallahu alaa Sayyidina Muhammadin wa alihi wa shahbihi wa sallim.


DOA MOHON KESELAMATAN NABI KHIDIR AS

Wahai Allah, Sebagaimana Engkau telah berlemah lembut dalam Keagungan Mu melebih
segenap kelembutan, dan Engkau Maha Luhur dan Keagungan Mu melebihi semua Keagungan,
Dan Engkau Maha Mengetahui terhadapa apa apa yg terjadi di Bumi sebagaimana Engkau
Maha Mengetahui apa apa yg terjadi Arsy Mu, dan semua yg telah terpendam merisaukan hati
adalah jelas terlihat dihadapan Mu, dan segala yg terang terangan diucapkan adalah Rahasia
Yang terpendam dalam Pengetahuan Mu, dan patuhlah segala sesuatu pada Keagungan Mu,
dan tunduk segala penguasa dibawah Kekuasaan Mu, maka jadilah segenap permasalahan
dunia dan akhirat dalam Genggaman Mu, Maka jadikanlah segala permasalahanku dan
kesulitanku segera terselesaikan dan termudahkan pada pagiku atau soreku ini, Wahai
Allah kumohon maaf Mu atas dosa dosaku, dan kumohon pengampunan Mu atas kesalahan
kesalahanku, dan kumohon tabir penutup Mu dari keburukan amal amalku, berilah aku
dan puaskan aku dari permohonanku yg sebenarnya tidak pantas diberikan pada Ku karena
kehinaanku, kumohon pada Mu keamanan, dan kumohon pada Mu Kedamaian bersama Mu,
Sungguh selalu berbuat baik padaku, sedangkan aku selalu berbuat buruk terhadap diriku
atas hubunganku dengan Mu, Kau Ulurkan Cinta kasih sayang lembut Mu padaku dengan
kenikmatan kenikmatan Mu, sedangkan aku selalu memancing kemurkaan Mu dg perbuatan
dosa, namun kuatnya kepercayaanku pada Mu membawaku untuk memberanikan diri
lancang memohon pada Mu, maka kembalikanlah dengan Anugerah Mud an Kebaikan Mu
padaku, Sungguh Engkau Maha Menerima hamba hamba yg menyesal dan Engkau Maha
Berkasih sayang,
Dan shalawat serta salam atas Sayyidina Muhammad serta keluarga dan limpahan salam, dan
segala puji bagi Allah Pemilik Alam semesta..

Taqobbalallohu minna waminkqum..Taqobbal Ya karim ..SELAMAT BERIBADAH karena Alloh..semoga amal ibadah kita diterima oleh Alloh SWA..Aamin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar