Pages

Sabtu, 29 September 2012

" Prabu Jaya Baya "


        " Misteri Ramalan Satrio Piningit ? "


Misteri Ramalan Satrio Piningit ? :- Bersadarkan Fakta sejarah. Prabu Jaya Baya adalah murid dari seorang Ulama Besar Islam yang bernama " Syekh Maulana Ali Samsu Zein " Jadi sangat mustahil seorang Prabu Jaya Baya menjadi peramal masa depan, yang merupakan perbuatan terlarang di dalam ajaran Islam.

Apa yang di ungkapkan Prabu Jaya Baya Ratusan tahun yang silam, menurut pemahaman kami lebih merupakan konsep kepemimpinan, daripada sebuah prediksi ramalan

                 
                 


Konsep Kepemimpinan Prabu Jaya Baya dan Bait-bait tutur Sunda, yang kemudian di sempurnakan oleh Ronggowarsito, adalah bentuk kepemimpinan yang paling ideal untuk masyarakat Nusantara.

Menurut Konsep ini , seorang Peminpin Nusantara yang ideal adalah seorangn Satrio piningit, yang memiliki ciri-ciri sebagai berikut :

1 :- Raja berhati Putih : Keturunan Waliyulloh Berkedaton dua di Makkah dan Tanah Jawa.

Konsep Ini memberi gambaran, seorang pemimpin yang ideal adalah seorang yang berbudi luhur. ia bersal dari keturunan Muslim. yang merupakan mayoritas masyarakat Nusantara dan memililki ikatan kekeluargaan dengan masyarakat Jawa.
Di dalam dirinya selalu berpegang teguh kepada Syariat Islam. Akan tetapi di sisi lain menghormati Budaya Leluhur bangsanya.

2 :- Tahta Purba memunculkan Wajahnya Bergelar Pangeran perang, bersenjatakan Trisula Weda, yaitu : Benar, Lurus dan Jujur.
Pemimpin Nusantara yang ideal, sebaiknya memiliki Hubungan Geneology dengan penguasa-penguasa masa lalu, seperti Raja-Raja Sri Wijaya (Melayu), Majapahit (Jawa), Pajajaran (Sunda) dan kerajaan-kerajaan Kuno Nusantara lainya.
Namun keutamaan Silsilah bukanlah Hal yang utama, Seorang pemimpin yang ideal harus berani dalam menegakkan Keadilan dan Bertindak dengan benar, bertingkah laku yang lurus, serta menjujung tinggi Kejujuran.

3 :- Kelihatan berpakaian kurang pantas , menjadi Raja bagaikan Ulama (Begawan) yang adil menjahui Harta, Pemimpin yang ideal adalah seorang yang Hidup bersahaja dan sederhana. Bersikap Adil terhadap sesama tanpa melihat setatus sosial seseorang.
Menghormati perbedaan Agama dan keyakinan. Tidak memaksakan kehendak, selalu bertindak berdasarkan ketentuan Hukum dan perundang-undangan. 

4 :- Berkasih sayang, sering menangis, merasakan masih banyak kekurangan, Walaupun terbukti membuat sejahtera dan sentosa.
Pemimpin Nusantara ideal adalah : Bukan mencari ketenaran atau Jabatan. Kekuasaan baginya adalah Amanah, Tidak merasa paling berjasa serta Rendah Hati.
Ia adalah orang yang mengutamakan Kesejahteraan Rakyatnya, daripada mementingkan kebutuhan diri pribadi dan keluarga.

                 


Di dalan Sejarah Nusantara, Kita mengenal beberapa pemimpin yang memiliki karakter yang mendekati Ciri Konsep Kepemimpinan ideal seperti disebut Di atas di antaranya :

(1) Raden Fatah : pemimpin pertama Kasultanan Demak
(2) Sunan Giri : pendiri Khalifah Giri kedaton
(3) Sunan Gunung Jati : pendiri Kasultanan Cirebon
(4) Pangeran Diponegoro : seorang Ulama pemimpin perlawanan Masyakat Jawa terhadap kaum penjajah
(5) H O S Cokroaminoto : pendiri Syarikat Islam
(6) KH Ahmad Dahlan : pendiri Muhammadiyah
(7) KH Hasyim Asy'ari : pendiri Nahdatul Ulama [NU]

 Sejarah mencatat Ke-7 orang diatas, selama memimpin Rakyatnya (pengikutnya) menjadi tokoh-tokoh yang sangat di hormati dan di segani.
Dan hal ini menjadi Bukti, Bahwa apa yang di sampaikan Prabu Jaya Baya, bait-bait tutur Sunda dan Ronggowarsito bukan sekedar konsep di atas kertas. Akan tetapi bisa diterapkan dalam kehidupan nyata. dan hasilnya memberi bukti bahwa konsep tersebut merupakan bentuk dari kepemimpinan ideal bagi masyarakat di Nusantara ini.

Dan mudah-mudahan dalam masa yang akan datang akan Hadir Seorang pemimpin yang Ciri-cirinya sama dengan karakter yang di atas. Serta menjadikan Agama. Bangsa dan Negara ini Menjadi " Baldatun Toiyibatun Warofun Ghofur " 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar